SistemPelumasan 1. Bak minyak 2. Pompa pelumas 3. Pompa minyak pendingin 4. Pipa hisap 5. Pendingin minyak pelumas 6. Bypass-untuk pendingin 7. Saringan minyak pelumas 8. Katup by-pass untuk saringan 9. Pipa pembagi 10. Bearing poros engkol (lager duduk) 11. Bearing ujung besar (lager putar) 12. Bearing poros-bubungan 13.
Gambar13. Bearing D. PERAWATAN ALTERNATOR Tidak ada hal khusus untuk merawat alternator, tapi apabila ada kerusakan dapat dideteksi secara dini melalui konsol dashboard yang terdapat gambar aki, apabila berkedip-kedip berarti tidak ada pengisian ke aki dan bisa jadi terdapat kerusakan pada alternator selain dari aki- nya.
MechanicOnlines - Cara Mengecek Sistem Pengisian Aki Mobil dan Motor - Kadang ketika kita mengalami aki kendaraan kita tidak kuat starter maka jangan dulu menyimpulkan bahwa aki kendaraan kita rusak. namun periksalah dahulu sistem pengisian aki pada kendaraan. bagaimana cara memeriksa sistem pengisian baik itu kiprok mati pada sepeda motor atau dinamo pengisian atau alternator rusak jika pada
membutuhkanpengisian aki yang konsisten. Terlalu lama tidak menghidupkan Sistem yang dibangun untuk otomatisasi pemanasan dengan pengaturan waktu dan durasi tertentu berbasis microcontroller. 2. Alat ini hanya dapat digunakan pada genset yang mempunyai saklar, motor DC dengan supply dari baterai/accu untuk menstar genset.
PenyebabGenerator Pengisian Berlebihan - Untuk memenuhi kebutuhan kelistrikan yang terpasang pada sepeda motor arus yang teregulasi ( tegangan stabil ) harus diberikan dari battery, untuk bettery sendiri mempunyai keterbatasan kapasitas, menghidupkan peralatan kelistrikan hanya mengandalkan arus dari battery akan mengaktifkan battery kehabisan arus dalam waktu singkat.
Vay Tiį»n Nhanh Chį» Cįŗ§n Cmnd Nợ Xįŗ„u. Cara Pengisian Aki ā Ada beberapa cara untuk mengisi aki, disini kita akan lihat pengisian dengan arus tetap konstan dimana cara ini banyak digunakan dan pengisian cepat. Cara Pengisian AkiPengisian Dengan Arus Konstan Tetap Prosedur pengisian dan tindakan pencegahanPengisian cepatPerhatikan pengisian akiPerhatikan pengisian aki bebas perawatan MF battery Perhatikan penanganan akiPerhatikan saat mengisi cairan akiPetunjuk dan tindakan pencegahan selama tambahan pengisian Pengisian Dengan Arus Konstan Tetap Aki yang dicharge menggunakan volume arus konstan sesuai prosedur, pengisian selanjutnya tegangan pada terminal aki naik, jadi membuat pengisian arus konstan tegangan pengisian bertahap secara bertahap metode ini sangat baik sampai aki cukup pengisiannya. Prosedur pengisian dan tindakan pencegahan Periksa tinggi cairan elektrolit dan jika kurang tambahkan air murni atau air suling PERIKSA TINGGI CAIRAN ELEKTROLIT Hubungkan charge ke aki dengan benar CHARGE KE AKI Jika pengisian lebih dari satu aki hubungkan dengan seri atau setel tinggi pengisian untuk menyamakan dengan aki yang berkapasitas lebih kecil Arus pengisian harus berkisar 10% dari kapasitas aki Waktu pengisian dihitung menggunakan rumus dibawah ini pada kasus ini jumlah dinilai berdasarkan berat jenis cairan elektrolit. Tingkat kehilangan muatan Ah Waktu pengisian h = ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.. x 1,2 ā 1,5 Besar arus pengisian A Saat mengisi aki pastikan suhu dari cairan tidak melebihi 450 C jika suhu naik diatas tingkat tersebut dapat menurunkan umur pakai aki atau menyebabkan perubahan bentuki aki Tegangan dan berat jenis naik bertahap dan saat sampai nilai maksimum tegangan berhenti pada tingkat itu sampai dengan 1 jam lalu volume gas bertambah pengisian sudah selesai Hydrogen dan oksigen yang dihasilkan saat aki dicharge tempatkan di lokasi berventilasi baik cukup Pengisian cepat Dalam Metode ini untuk mengisi aki yang sudah kehilangan muatan, maka dalam menggunakan arus tinggi sampai 10 kali lipat dari arus normal untuk pengisian , Untuk mengganti kehilangan muatan arus tersebut pada waktu yang singkat. Dalam hal demikian Ini maka digunakan untuk situasi darurat saat mesin tidak dapat distater dihidupkan karena banyak aki terbuang hilang ini disebut ā pengisian cepat ā karena dapat dikerjakan dengan cepat. MENGISI AKI Perhatikan pengisian aki Arus maksimum digunakan untuk pengisian tepat sesuai nilai dari kapasitas aki Ah yang dicharge termasuk nilai ampere A Hati-hati suhu dari cairan elektrolit tidak boleh melebihi 550 C Hidrogen dan oksigen yang dihasilkan aki saat dicharge jalankan dari api dan pastikan di tempat tersebut cukup ventilasinya. Perhatikan pengisian aki bebas perawatan MF battery Perhatikan penanganan aki Aki siap digunakan jangan melepas pelindung alumunium dari inlet port lubang pengisian cairan sampai saat akan dipakai. Jangan menggunakn cairan elektrolit lain selain cairan yang dirancang untuk kebutuhan tersebut. Saat mengisi cairan elektrolit gunakan selalu ukuran standar dari cairan hanya jumlah cairan elektrolit didalam penampung yang dipakai . MENGISI CAIRAN ELEKTROLIT Sesudah cairan eletrolit dimasukkan jangan pernah melepas cap pelindungnya. Perhatikan saat mengisi cairan aki Periksa untuk memastikan gelembung muncul pada enam lokasi ditabung biarkan selama 20 menit. Sesudah semua cairan dikeluarkan melalui keran pada bagian bawah tabung untuk mengosongkan cairan dan lepaskan tabung yang kosong tersebut. Segera pasang cap pelindungnya. Petunjuk dan tindakan pencegahan selama tambahan pengisian Jika aki kehilangan muatan discharge segera charge dengan tegangan dan arus standar. Jangan pernah melepaskan cap pelindung saat melakukan pengisian tambahan. Sesudah selesai pengisian tambahan lepaskan aki dari sistem pengisian tersebut lepas kabel dari terminal aki . Umumnya pengisian cepat harus dihindari dan pengisian normal yang digunakan. Untuk mengetahui keefektifan pengisian tambahan biarkan aki sampai 30 menit sesudah pengisian selesai dan ukurlah tegangan pada terminal aki. Demikianlah pembahasan mengenai Cara Pengisian Aki semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. š š š
Figures - uploaded by Bachtera IndartoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Bachtera IndartoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JUR NAL FI SI KA DAN APLIKASINYA VOLUME 13, NOMOR 2 JUNI 2017Generator Termoelektrik untuk Pengisisan AkiShanti Candra Puspita, Hasto Sunarno, dan Bachtera IndartoāDepartmen Fisika-FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS, Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya, 61111IntisariTelah dilakukan penelitian tentang generator termoelektrik untuk pengisian aki, dengan tujuan untuk menge-tahui dampak perbedaan penggunaan sield kerangka sistem pemanas antara triplek dan alumunium pada sistempemanas TEG. Disamping itu juga untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pengisian akisebagai pengaplikasian TEG. Penelitian ini difokuskan pada pembuatan sistem pemanas yang lebih eļ¬sien, yangdilakukan dengan meningkatkan eļ¬siensi dari modul TEG dalam menghasilkan tegangan. Hasil penelitian inimenunjukkan pembaruan sistem pemanas dengan menggunakan sield alumunium dapat meningkatkan tegan-gan keluaran generator termoelektrik sebesar 4,435% dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya denganmenggunakan TEG tipe SP184827145SA. Sedangkan pada pengaplikasian pengisian aki menggunakan TGPR-1W-2V-21S dapat menghasilkan tegangan sebesar 6 ±0,05 Volt dengan besar arus 0,43 ±0,015 Ampere yangmemerlukan lama waktu pengisian 10 on termoelectric generator for accu charging has been done to know the effect of different use ofsield heating system framework between plywood and aluminum on TEG heating system. Besides that also toknow how much time needed for charging accu as TEG application. This research is focused on making moreefļ¬cient heating systems, which is done by increasing the efļ¬ciency of the TEG module in generating this research, it can be concluded that the update of heating system using Alumunium sield can increase theoutput voltage of the thermoelectric generator by compared to the previous research using TEG typeSP184827145SA. While the application of charging Accu using TGPR-1W-2V-21S can produce a voltage of 6± Volt with a currentof ± Ampere which requires a duration of charging time of 10 KUNC I termoelectric generator, heating systems, accu PENDAHULUANDalam pengertian umum, energi adalah suatu kemampuandalam melakukan kerja. Energi merupakan suatu obyek yangdapat berpindah akibat adanya reaksi fundamental, tetapienergi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Kiniketersediaan energi di Indonesia semakin berkurang. Hal inidisebabkan oleh berkurangnya sumber energi, akibat adanyaketidakseimbangan antara kebutuhan dengan jumlah energiyang tersedia. Pada perkembangan teknologi kini, banyakdicanangkan berbagai energi alternatif dan energi baru ter-barukan untuk mengurangi dampak terjadinya pemanasanglobal. Namun ketersediaan sumber energi baru terbarukandi Indonesia masih belum termanfaatkan secara ini dilakukan berdasar pemanfaatan sumber energibaru terbarukan, khususnya panas bumi untuk menghasilkanenergi listrik, yaitu menggunakan generator termoelektrikTEG sebagai sumber energi alternatif. Generator termoelek-trik dapat mengkonversikan perbedaan temperatur menjadibesaran listrik secara langsung namun TEG masih memilikibeberapa kekurangan, yakni memiliki nilai eļ¬siensi yang ren-dah yaitu 10%. Hal-hal yang membuat eļ¬siensi berkurangadalah panas yang dikonveksikan pada TEG tidak terserap se-āE-MAILbachtera 1 Susunan semikonduktor pada sempurna serta sistem pendinginan yang tidak sempurnasehingga TEG tidak dapat bekerja secara maksimal. Hal terse-but yang mendasari penelitian ini, yaitu merancang sistem iso-lasi panas untuk memaksimalkan kerja modul TEG. Selain itu,dilakukan pemanfaatan hasil daya listrik untuk pengisian akisebagai penghasil energi alternatif [1].Termoelektrik merupakan suatu alat yang berbentuk modul,yang dapat secara langsung mengubah energi panas menjadienergi listrik. Termoelektrik terbuat dari bahan semikonduk-tor yang tersusun dengan komposisi tipe-n dan tipe-p disusunseperti ditunjukkan Gambar termoelektrik ditemukan tahun 1821 untuk per-tamakalinya oleh ilmuwan Jerman yaitu Thomas Johann See-beck. Thomas Seebeck mencoba menyambungkan tembagadan besi pada suatu rangkaian. Kemudian diantara logam-84 2460-4682 cīDepartemen Fisika FMIPA ITS Shanti C. Puspita, dkk. / J. Fis. dan Apl., 132, 84-87 2017Gambar 2 Prinsip kerja dan besi tersebut diletakkan sebuah jarum kom-pas. Fenomena yang terjadi saat kedua logam tersebut di-panaskan yaitu jarum kompas mulai bergerak. Bergeraknyajarum kompas menyatakan bahwa timbul medan listrik padakedua logam tersebut akibat dipanaskan salah satu sisinya,oleh karena hal itu, fenomena tersebut disebut efek Seebeck[1].Gambar 2 menunjukkan prinsip kerja generator termoelek-trik, material penyusun termoelektrik memiliki peran masing-masing untuk mengalirkan energi panas sehingga dapatmenimbulkan beda potensial. Disimpulkan bahwa panas ataukalor pada salah satu sisi dialirkan dan dibuang kesisi lainnya,sehingga terjadi aliran arus, ketika terjadi arus maka tercipta-lah beda potensial yang memunculkan nilai tegangan termoelektrik besarnya nilai tegangan adalah sebandingdengan gradient temperature [2]. Nilai beda potensial atautegangan yang dihasilkan berubah sebanding dengan peruba-han temperatur, karena semakin besar temperatur maka se-makin besar pula tegangan yang dihasilkan [3]. Konstantakesebandingannya disebut dengan koeļ¬sien Seebeck α,α=VT1dengan αadalah koeļ¬sien Seebeck mV/K,ā¦C, V adalahbeda potensial mV, dan T adalah perbedaan temperaturK,ā¦CII. METODE PENELITIANLangkah awal adalah membuat sistem pemanas yang ter-isolasi oleh isolator panas, sehingga pemanas dapat memberitemperatur panas yang homogen untuk mengaktifkan sistemkerja TEG. Setelah itu dilakukan percobaan dengan mengisisebuah baterai atau aki untuk mendapatkan daya yang di-hasilkan oleh generator termoelektrik dengan variasi sistemPerancangan alat meliputi perangkat keras maupun perangkatlunak. Sistem perangkat keras terdiri dari sistem pemanasGambar 3 Rancang bangun termoelektrik TEG, sistem pendingin dengan wa-terblock, serta alat ukur yaitu sensor tegangan, sensor arus,dan sensor temperatur. Sistem perangkat lunak terdiri dariperancangan program serta perintah menggunakan mikrokon-troler Arduino Uno dengan Atmega 328 sebagai IC-nya seba-gai penyimpan data yang dimuat pada SD-card sebagai datalogger. Pada penelitian ini, alat yang dibuat dan dirancangsecara skematis ditunjukkan Gambar 3 terdiri dari sistem pemanas, sistem pendingin,sistem alat ukur, serta aki. Sistem pemanas terdiri dariplat tembaga dengan sield alumunium yang diberi isolatorpanas. Sumber kalor dari sistem pemanas menggunakanheater strip 350 watt, dengan kontrol panas menggunakanthermostat, yang digunakan pada permukaan panas pendingin menggunakan waterblock yang digunakanpada permukaan dingin TEG. Sistem alat ukur terdiri dari sen-sor arus, sensor tegangan, dan dua sensor temperatur. Tegan-gan keluaran TEG kemudian diberi beban resistif sehingga da-pat digunakan untuk mengisi aki sesuai dengan spesiļ¬kasinyayaitu 6 Volt 4,5 dataPengambilan data dilakukan untuk mengetahui berapa nilaitegangan serta arus yang dibutuhkan untuk pengisian aki den-gan TEG. Diagram alir proses pengambilan data ditunjukkanGambar 4III. HASIL DAN DISKUSIPengujian sistem pemanasPengujian sistem pemanas dilakukan dengan mengukur kesta-bilan temperatur pada plat tembaga serta mengukur berapa be-sar temperatur pada kerangka sistem yang sudah diberi isola-tor panas. Hasil distribusi panas dari sumber heater diukurpada titik-titik tertentu yang kemudian ditentukan daerah-daerah plat tembaga yang memiliki suhu yang pengambilan data sampel panas pada 10 titik sis-tem pemanas seperti ditunjukkan Tabel I, dengan temper-atur heater diatur pada 100ā¦C. Berdasarkan Tabel I terlihat-85 Shanti C. Puspita, dkk. / J. Fis. dan Apl., 132, 84-87 2017Gambar 4 Diagram alir pengambilan I Hasil pengukuran temperatur pada permukaan plat tem-bagaTitik sistem Suhu titik T sumberpemanas ā¦C ā¦C1 98,9 1,12 97,8 2,23 97,76 2,244 97,85 2,155 97,81 2,196 34 667 34,2 65,88 34,3 65,79 34,12 65,8810 86,7 13,3bahwa temperatur yang bersumber dari heater mengalami be-berapa penurunan pada masing-masing titik. Titik 1 tem-pat heater diletakkan mendapatkan panas yang hampir mak-simal dengan selisih temperatur dengan sumber heater sebe-sar 1,1ā¦C. Sedangkan pada titik 2, 3, 4 dan 5 perbedaan darisumber kalor yang terjadi yaitu sebesar 2,195ā¦C. Dan dike-tahui bahwa kerangka sistem yang terisolasi dapat memperta-hankan temperatur sumber heater sebesar 66ā¦C di dalam sis-tem sehingga temperatur yang dilepaskan oleh isolator padalingkungan adalah 34ā¦C, yang artinya panas dari sumber da-pat diredam sebesar 66%. Sedangkan penjepit atas plat tem-baga yang terbuat dari alumunium hanya dapat mengurangipanas temperatur sumber sekitar 13%. Pada penelitian ini titikGambar 5 Karakteristik TEG susun seri pada sistem pemanas keduadengan T = 100⦠6 Karakteristik sistem pemanas kedua dengan T =124,5⦠digunakan adalah titik 1 dengan besar luasan yang di-gunakan 60-120 mm Ć10-20 mm dimensi dari 3 modulTEG disusun seri.Karakterisasi generator termoelektrikMengacu pada penelitian sebelumnya [2], bahwa saat TEGtipe SP184827145SA disusun secara seri sebanyak 3 buahmenghasilkan tegangan sebesar 12,4V saat T sebesar100ā¦C. Digunakan sistem pemanas kedua kali ini bertujuanuntuk mengetahui apakah terjadi perubahan nilai open volt-age pada TEG atau Gambar 5 ditunjukkan karakteristik TEGSP184827145SA. Nilai tegangan bertambah saat nilaiT yaitu 100ā¦C, yaitu sebesar 12,95 Volt. Hal ini mem-buktian bahwa eļ¬siensi yang terjadi pada sistem pemanaskedua meningkat, terbukti bahwa beda tegangan output yangterjadi sebesar 4,435% dari hasil tegangan sebelumnya. Hasiltersebut juga membuktikan bahwa sistem pemanas keduamampu mempertahankan homogenitas temperatur yangterjadi pada plat dilakukan pengambilan data untuk mengetahuidaya keluaran modul TGPR-1W-2V-21S. Gambar 6 menun-86 Shanti C. Puspita, dkk. / J. Fis. dan Apl., 132, 84-87 2017Gambar 7 Kurva pembebanan pada 8 Kurva pengisian graļ¬k keluaran dari TGPR-1W-2V-21S dengan nilaiT = 124,5ā¦C yang distabilkan oleh sistem kontrol TEG ini dapat menghasilkan tegangan keluaran sebe-sar 12,29 Volt saat 3 modul disusun seri. Serta dapat bekerjahingga panas yang diterima TEG mencapai 200ā¦C dengan Thingga 125,25ā¦C. Selain dilakukan uji kestabilan sistem pem-anas, dilakukan pula pengujian terhadap daya keluaran pembebanan dengan memberikan beban berupa resistorkeramik dengan 6 nilai resistansi yang 7 menunjukkan kurva pembebanan yang terjadipada TGPR-1W-2V-21S saat tegangan TEG maksimal yaitu12,29 Volt. Diperoleh informasi bahwa ketika tegangan diper-tahankan pada nilai 11,4 Volt maka arus yang terjadi padaTEG bernilai rendah yaitu 0,224 Ampere. Jika dipertahankanpada tegangan terendahnya 3,03 Volt arus yang terjadi se-makin besar yaitu 0,78 Ampere. Berdasarkan kurva pem-bebanan pada analisis data TGPR-1W-2V-21S, dapat disim-pulkan bahwa aki dapat terisi dengan tegangan yaitu 6 Voltdengan posisi besar nilai arus berkisar 0,43-0,45 selanjutnya dilakukan pengisian aki dengan pembe-banan pada tegangan keluaran menggunakan resistor keramik13 sesuai dengan perhitungan 8 menunjukkan graļ¬k pengisian baterai denganjangka waktu yaitu 30 menit 1800 sekon. TEG dikondisikanmencapai tegangan maksimal, kemudian diberibeban sesuaidengan perhitungan matematis lalu dilakukan untuk pengisianaki. Pada penelitian ini hanya dilakukan pengisian selama 30menit bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem dapatmember tegangan konstan untuk pengisian aki. Waktu yangdiperlukan berkisar antara 10 hingga 11jam untuk pengisianagar aki 6 Volt 4,5Ah dapat terisi penuh, hal ini ditinjau daridaya yang dihasilkan aki sebesar 27 Watt, sedangkan dayaoutput TEG saat 6 Volt dan 0,43 Ampere hanya berkisar 2,5-2,58 Watt. Arus keluaran dan tegangan yang dihasilkan olehTEG sudah sesuai dengan spesiļ¬kasi pengisian aki, yaitu 10%dari kapasitas arus aki. Sehingga daya keluaran dari TEG inidapat digunakan untuk pengisian SIMPULANPembaruan sistem pemanas dengan menggunakan sieldalumunium dapat meningkatkan tegangan keluaran genera-tor termoelektrik sebesar 4,435% dari penelitian sebelumnyadengan menggunakan SP184827145SA yaitu sebesar 0,55 ±0,05 Volt dengan toleransi alat ukur 5% atau 0,05 Volt, danpengisian aki dengan menggunakan TGPR-1W-2V-21S da-pat menghasilkan tegangan sebesar 6 ±0,05 Volt dengan be-sar arus 0,43 ±0,015 Ampere yang memerlukan lama waktupengisian 10jam.[1] Zheng, Liu, Yan, A Review of Thermo-electrics Research Recent Developments and Potentials for Sus-tainable and Renewable Energy Applications Nottingham NG72RD, UK, 2014.[2] M. Abrar, Studi Karakterisasi Modul Generator Thermoelek-trik Tipe SP184827145SA, Tugas Akhir, Fisika-FMIPA, ITS-Surabaya, 2016.[3] N. Putra, Koestoer, M. Adhitya, Ardian Roekettino, danBayu Trianto, Potensi Pembangkit Daya Thermoelektrik UntukKendaraan Hibrid, Depok 16424, Indonesia, 2009.[4] Snyder, Small Thermoelectric Generators The Electro-chemical Society Interface, Fall, 2008.-87 ... Material penyusun thermoelektrik memiliki peran masing -masing untuk mengalirkan energi panas sehingga dapat menimbulkan beda potensial. Disimpulkan bahwa panas atau kalor pada salah satu sisi di alirkan dan di buang kesisi lainnya, sehingga terjadi aliran arus, ketika terjadi arus maka terciptalah beda potensial yang memunculkan nilai tegangan listrik [6]. ...... Gambar 2. Prinsip Kerja Thermoelektrik [6]. ...Syafrianto Syafrianto Remon LapisaThis study discusses the analysis of the heat utilization of vehicle engines into electrical energy using the seeback effect on the thermoelectric generator. This type of research is a level 3 development research with several stages, namely potential and problems, product design, system validation, design revision, product manufacturing, testing product trials, product revisions, usage trials, product revisions. Based on the research conducted, several things can be concluded, namely. First, the use of the level 3 development research method can be applied in research on analyzing the use of vehicle engine heat into electrical energy using the seeback effect on the thermoelectric generator. Second, when testing the thermoelectric generator, it is carried out 2 times, so that the electrical energy is obtained from a temperature difference of ° C of volts. Penelitian ini membahas mengenai analisis pemanfaatan panas mesin kendaraan menjadi energi listrik dengan menggunakan efek seeback pada thermoelektrik generator. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan level 3 dengan beberapa tahap, yakni potensi dan masalah, desain produk, validasi sistem, ,revisi desain, pembuatan produk, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu. Pertama penggunaan metode penelitian pengembangan level 3 dapat diterapkan dalam penelitian analisis pemanfaatan panas mesin kendaraan menjadi energi listrik dengan menggunakan efek seeback pada thermoelektrik generator. Kedua pada saat melakukan pengujian terhadap thermoelektrik generator dilakukan sebanyak 2 kali, sehingga didapatkanlah energi listrik yang dihasilkan dari perbedaan temperatur °C sebesar 2,98 Volt.... Kajian ini memberikan informasi bahwa susunan peltier yang digunakan pada tungku pemanggang otomatis disusun dengan cara seri. Penelitian yang dilakukan oleh Puspita, Sunarno, & Indarto 2017 pun menyatakan bahwa selisih suhu antara keping panas dan dingin beberapa elemen peltier yang disusun secara seri dapat menghasilkan tegangan listrik sehingga dapat digunakan untuk pengisian aki. Siswantika, Wibowo, & Setiawan 2013 melakukan kajian dengan tujuan menghasilkan sumber energi listrik dengan bahan minyak jelantah yang sudah tidak dipergunakan lagi. ...Iwan SuhardiMuhammad IdrusSlamet WidodoAbstrak. Berprofesi sebagai pedagang sari laut tradisional, permasalahan yang dialami mitra yaitu kurangnya daya tarik pengunjung warung dan kesulitan pada proses pembakaran ikan atau ayam bakar. Solusi yang ditawarkan tim pengusul yaitu mengenalkan teknologi tungku pemanggang yang dapat berputar otomatis bertenaga panas dari arang bakar. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini menggunakan pendekatan partisipatoris. Pendekatan yang dilakukan berupa observasi, ceramah, tanya jawab, diskusi, dan praktik pelatihan dengan kolompok mitra. Garis besar tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian ini meliputi 1 survei lapangan dan sosialiasi, 2 mendesain tungku pemanggang, 3 penyediakan alat dan bahan 4 membuat tungku pemanggang, 5 pelatihan penggunakan tungku pemanggang, 6 evaluasi, dan 7 dokumentasi. Target yang diharapkan dari kegiatan ini yaitu mitra mendapatkan keterampilan menggunakan tungku pemanggang otomatis ini sehingga akan mempermudah pekerjaan mitra dan sekaligus dapat menjadi daya tarik pengunjung. Tungku pemanggang otomatis ini dapat bermanfaat untuk meringankan tugas pekerjaan membakar ikan atau ayam, mengurangi resiko dari aspek Kesehatan, serta sebagai daya tarik pembeli untuk datang mengunjungi warung. Pengembangan tungku ini juga dapat memperkenalkan penggunaan energi terbarukan yang didapatkan dari panas arang yang dijadikan bahan Kunci Tungku Pemanggang Otomatis, Energi Terbarukan, Daya Tarik Pengunjung... Modul termoelektrik yang dipakai sebagai bahan penghangat MPASI bertujuan untuk mempertahankan suhu MPASI pada nilai yang konstan dan stabil terhadap suhu sekitar yang bervariasi [5]. Modul termoelektrik dapat secara langsung mengubah energi panas menjadi listrik maupun sebaliknya [6], di-mana energi listrik yang menjadi sumber tegangan utama modul termoelektrik untuk dikonversi menjadi energi panas [7]. Sisi lain modul termoelektrik yang menghasilkan suhu dingin [8] dapat dibuang sehingga menghasilkan suhu panas maksimal pada sisi lainnya [9]. ...Khairi IbnutamaMuhammad Gilang SuryanataThe importance of complementary foods as complementary feeding for babies has become breastfeeding motherās common knowledge. Impaired growth and development of infants and children aged 12-24 months is the low quality of complementary foods caused by unsanitary storage areas and uncontrolled temperatures. Therefore, a research was made in the form of designing a complementary food warmer box which aims to maintain the quality of complementary foods for breastfeeding, especially for career women who spend most of their time outside the home and not with babies. The MPASI heating box is made using a Peltier module with a thermoelectric working concept powered by an electric current or battery so that it can be used anywhere and anytime. Keywords MPASI; Thermal Sensor; Thermoelectric; Warming Box Abstrak Pentingnya MPASI sebagai asupan pendamping bayi sudah menjadi pengetahuan umum setiap ibu menyusui. Gangguan tumbuh kembang bayi dan anak usia 12-24 bulan disebabkan rendahnya mutu MPASI karena tempat penyimpanan yang kurang bersih dan suhu yang tidak terjaga. Dengan demikian dibuatlah penelitian berupa rancang bangun box penghangat MPASI dengan tujuan agar makanan pendamping ASI dapat terjaga kualitasnya, terutama bagi wanita bekerja yang menghabiskan sebagian besar waktunya diluar rumah tanpa bersama bayi. Box penghangat MPASI menggunakan konsep kerja termoelektrik dalam bentuk modul Peltier dengan sumber tegangan arus listrik atau baterai, sehingga dapat digunakan kapanpun dan dimanapun. Kata kunci Box Penghangat; MPASI; Sensor Suhu; Termoelektrik... Dinamo sepeda ibarat sebuah generator yang dikonversikan besar putarannya melalui putaran ban pada sepeda. Faktor besar gaya listrik pada dinamo sepeda yaitu jumlah kumparan, besar tegangan dan besar arus Puspita, Sunarno, and Indarto 2017. Gambar dinamo terlampir pada gambar 3. ...... Selain heatsink sisi dingin pada termoelektrik generator dapat digunakan sebuah water block. Dimana tegangan termoelektrik generator yang dihasilkan dapat digunakan untuk pengisian sebuah aki Puspita, Sunarno, & Indarto, 2017. ...AHMAD SETIAWANNAZORI AGANI ZAKARIAAkhmad Musafa Sujono Cipto SutarnoABSTRAK Pada penelitian ini dibahas tentang pembangkit listrik termoelektrik pada refrigerasi air conditioner. Bagian sistem terdiri dari air conditioner yang sudah dimodifikasi dengan menambahkan 50 buah modul termoelektrik dengan kontroler. Penggunaan termoelektrik bertujuan merubah suhu panas dan dingin pada air conditioner kedalam bentuk listrik. Tegangan yang dihasilkan termoelektrik dikontrol dengan metode fuzzy logic dengan parameter masukan nilai error dan delta error serta keluaran fuzzy berupa duty cycle yang mengatur switching dari DC-DC Converter. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, air conditioner dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik termoelektrik dengan tegangan open circuit termoelektrik dapat mencapai 14 Volt saat delta temperatur 32,38 Ģ C. Hasil pengujian dengan kontroler fuzzy diperoleh respon sistem dengan delay time 6 menit 18 detik, rise time 5 menit 51 detik, steady state error 0,8 pada set poin 7,2 Volt. Tegangan yang dihasilkan termoelektrik generator dapat digunakan untuk pengisian aki dengan arus pengisian 0,33 mA. Kata kunci Termoelektrik Generator, Peltier, Air Conditioner, Logika Fuzzy, HVAC ABSTRACT This research discusses the thermoelectric power generation in the air conditioner refrigeration process. The system consists of air conditioner that has been modified by adding 50 thermoelectric and controller. The voltage generated by the thermoelectric is controlled by the fuzzy logic method with input parameters of error, delta error values, and the output fuzzy is a duty cycle that will regulate voltage of DC-DC Converter. The results obtained in this research, air conditioner can be used for thermoelectric power generation with open circuit voltage without control can reach 14 Volts when the delta temperature is Ģ C. The results with fuzzy control system obtained response system with a delay time of 6 minutes 18 seconds , rise time 5 minutes 51 seconds, steady state error at set point of volts. The voltage generated by the thermoelectric generator can be used to charge the battery with a charging current of mA. Keywords Thermoelectric Generator, Peltier, Air Conditioner, Fuzzy Logic, HVAC... Fenomena yang terjadi pada saat kedua logam tersebut diberi panas yaitu jarum kompas bergerak. Bergeraknya jarum kompas dapat dinyatakan bahwa adanya medan listrik pada kedua logam tersebut akibat adanya panas pada salah satu sisinya, fenomena tersebut disebut efek Seebeck [11]. ...Muhammad Fachrul RosyidiDian Budhi SantosoLela NurpulaelaBahan bakar fosil sebagai sumber energi listrik sangat terbatas, sehingga dibutuhkan sumber energi alternatif dimana salah satunya adalah dengan memanfaatkan thermoelectric generator TEG. Artikel ini membahas tentang perancangan kompor penghasil energi listrik menggunakan komponen TEG dengan memanfaatkan limbah biomassa dalam pembakarannya. Energi yang dihasilkan terhubung dengan baterai untuk penyimpanan energi listrik. Penelitian ini menggunakan 5 TEG yang tersusun secara seri dengan tipe TEG SP 1848ā27145. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan prinsip efek Seebeck yaitu memanfaatkan sistem perbedaan temperatur untuk menghasilkan energi listrik. Media pada bagian panas dihasilkan pada kompor dan pada bagian dingin menggunakan kipas DC 12 V. Pengujian untuk pengisian baterai telah dilakukan dengan waktu selama 60 menit. Hasil pengujian didapat bahwa selama pengisian baterai mengalami kenaikan tegangan sebesar 0,03 V. Fossil fuel as an electrical energy source is very limited so the alternative energy source is needed. One of the way to make it happen is by utilizing thermoelectric generator TEG. This paper discussed about designing electrical energy-producer stove using TEG component by taking the advantage of biomass waste in the combustion. The produced energy was connected with a battery as a place to save electrical energy. This research was using 5 TEGs with serial arrangement in the type of TEG SP 1848 - 27145. Seebeck effect was used to know how this system works, in which the researcher took the advantage of temperature differences to produce energy. The heat media was produced on the stove and the cold side used DC 12 V fan. The test for battery charging had done in 60 minutes. The result showed that there is 0,03 V.... Jenis termoelektrik yang dapat diaplikasikan sebagai penghasil energi listrik dikenal dengan istilah Termoelektrik Generator. Termoelektrik Generator menghasilkan energi listrik berdasarkan perbedaan suhu T yang terjadi pada kedua sisi termoelektrik [21]. ...Fitriani SaidHerawati HerawatiBiomass is organic material produced through the photosynthetic process in the form of products or waste. Examples of biomass include plants, trees, grass, agricultural waste, forest waste, feces and livestock manure. This biomass can be used as an alternative fuel to replace petroleum which is suitable for development in Tarakan. One of the abundant sources of biomass is needle pine leaves which are found on the UBT campus, Pesisir Charity Beach and Tarakan City Nursery. The selection of fallen needle pine leaves as biomass in this study was based on the absence of utilization of pine leaf waste. Thus, in this study, dry needle pine leaf waste will be utilized to make briquettes mixed with coal with a variant of adhesive composition. There are 3 types of adhesives used, sago, starch starch and clay. Of the 3 types of adhesives, each sample was tested to obtain the value of moisture content, ash content, heat and electrical energy. Briquettes can be said to be good if they have a water content value below 8% according to SNI. Where the water content in the sago adhesive is in the range of more than 6%, while for starch adhesive it is in the range of 5%-6% and for clay adhesive the value is in the range of 5%-7%. The ash content in this study has met the SNI standard, which is below 8%, but the clay adhesive has an ash content close to 8%, which is The value of voltage and current is influenced by the composition of the sample, where the smaller the percentage of the pine leaf content, the smaller it is, and vice versa. The calorific value is obtained from the analysis of existing data to obtain a large enough heating value, which is in the range of 4500 DikiCharis Fathul HadiRisk Fita LestariRezki Nalandari- Research has been carried out on power generators using thermoelectric or Peltier elements, with the aim of knowing how much output or output voltage the module produces by varying the temperature entered into the Peltier module. Peltier element is a material that can convert a certain temperature difference into electrical energy using the principle of the Seebeck effect. In this research, a thermoelectric generator module is designed using a Peltier element type SP184827145SA. This study aims to determine the characteristics of the power generated by the thermoelectric generator module with a series of Peltier elements with a given temperature variation, the voltage generated by the thermoelectric element is proportional to the temperature given on the high temperature side, the higher the temperature given, the greater the voltage. which are issued. From the research, it was found that when the Peltier heat temperature reaches 70įµc it can produce an output of while when the temperature gets lower the lower the voltage generatedTajri Maulana Teuku Azuar RizalNazaruddinThe cooler is one of the necessities for humans to store food, drinks, vegetables, fruit, meat and so on. Refrigeration systems that are commonly used today use refrigerants or freon/CFC Chlor Fluoro Carbon which are less environmentally friendly and expensive. To meet the need for cheap and environmentally friendly refrigerators, an alternative cooler is needed. One alternative refrigerant that has been widely used today is thermoelectric. The power source is from an adapter with an output voltage of 12V ā 36V DC6A. Peltier Is a Thermo-Electric Module. This component is coated by a thin ceramic that contains Bismuth Telluride rods in it. When the DC supply voltage is 12volt-15volt and current is 2-5A. The cooling room material is Styrofoam, with a heat sink in the form of a heat sink fan. Variations are made on the amount of thermoelectric used. Data retrieval is done by installing a voltmeter, ammeter and thermocouple in a predetermined position then each measuring instrument will display the data. The data is then processed using the Microsoft Excel program which can produce graphs. With a graphic form, discussion and conclusion can be done Jeffrey SnyderThermoelectric generators are all solid-state devices that convert heat into electricity. Unlike traditional dynamic heat engines, thermoelectric generators contain no moving parts and are completely silent. A thermoelectric produces electrical power from heat flow across a temperature gradient. Recently, the field of thermoelectric materials is rapidly growing with the discovery of complex, high-efficiency materials. A diverse array of new approaches, from complexity within the unit cell to nanostructured bulk, nanowire and thin film materials, have all lead to high efficiency materials. The energy density of a combustible fuel is 10 to 100 times that of a battery. Thus in principle, even for low thermal-to-electric conversion efficiencies, a small combustor supplying heat to a thermoelectric generator could provide greater energy density than a battery.
sistem pengisian aki pada genset