Situasidi bawah ini yang menggambarkan terjadinya inflasi adalah? (A) peningkatan harga beras di seluruh wilayah Indonesia dalam ( peningkatan harga beras di seluruh wilayah Jawa Timur selama satu hari ( Peningkatan harga garam di seluruh wilayah Indonesia selama satu bulan
Situasidi bawah ini yang menggambarkan terjadinya inflasi adalah (A) peningkatan harga beras di seluruh wilayah Indonesia dalam (peningkatan harga beras di seluruh wilayah Jawa Timur selama satu hari (Peningkatan harga garam di seluruh wilayah Indonesia selama satu bulan
Harapanmasyarakat akan kondisi ekonomi di masa yang akan datang juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau juga inflasi biaya produksi. Dari sisi Internal faktor pertama adalah impor yang lebih banyak ketimbang dengan ekspor. Kondisi ini terjadi sejak tahun 2012 sampai kwartal kedua 2015. Ada faktor internal dan faktor eksternal.
Vay Nhanh Fast Money. ο»ΏTak peduli sehebat atau sebesar apa pun suatu negara, inflasi adalah suatu hal yang selalu bisa terjadi. Jika tidak memiliki manajemen ekonomi yang baik, akan ada risiko inflasi di luar batas normal. Nah, data terakhir Bank Indonesia menunjukkan negara kita memiliki tingkat inflasi sebesar 1,44%. Apa, sih, artinya? Untuk tahu lebih banyak tentang inflasi serta bagaimana menghadapinya jika terjadi, yuk, simak artikel Glints berikut ini. Apa Itu Inflasi? Β© Menurut Investopedia, inflasi adalah penurunan daya beli menggunakan suatu mata uang dalam rentang waktu tertentu. Dengan nominal yang sama, barang yang kita dapatkan lebih sedikit dibanding masa yang lalu. Biasanya, inflasi terasa ketika ada kenaikan harga rata-rata barang tertentu, misalnya sembako. Tingkat inflasi direpresentasikan dalam bentuk persentase yang berarti mata uang suatu negara membeli sekian persen lebih sedikit dibanding periode sebelumnya. Jadi, meski kamu memiliki jumlah uang yang sama, uang tersebut kehilangan nilainya karena harga-harga terus melambung naik. Otomatis, daya belimu menjadi semakin rendah dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari semakin sulit. Inflasi disebabkan oleh persediaan uang yang terlampau banyak. Biasanya, hal ini terjadi akibat kebijakan moneter yang diputuskan pemerintah, misalnya pencetakan uang yang terlalu banyak sehingga jumlah yang beredar di masyarakat lebih dari seharusnya. Inflasi terus dipantau dan diatur persentasenya oleh bank sentral. Di Indonesia, ini menjadi tanggung jawab Bank Indonesia. Ada beberapa peraturan dan cara yang ditetapkan oleh BI untuk menjaga tingkat inflasi dalam batas wajar. Menurut Investor Daily, pemerintah menargetkan inflasi di tahun 2020 untuk tetap stabil di angka 2-4%. Keputusan ini dibuat dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, dan suku bunga. Jenis-Jenis Inflasi Β© Penggolongan berdasarkan tingkat keparahan atau kenaikan harga dan juga sifatnya. Berikut adalah beragam jenis inflasi. 1. Berdasarkan kenaikan harga Jenis inflasi bisa diketahui berdasarkan kenaikan harganya. Berikut adalah beberapa jenis inflasi berdasarkan naiknya harga per tahun. a. Inflasi ringan Apabila di suatu negara mengalami kenaikan harga berada di bawah 10% per tahun, maka terjadi inflasi ringan. b. Inflasi sedang Jika di sebuah negara mengalami kenaikan harga mencapai 10-30% per tahun, maka bisa dipastikan negara tersebut mengalami inflasi sedang. c. Inflasi berat Apabila kenaikan harga mencapai 30-100% per tahun, maka sebuah negara mengalami inflasi berat. d. Inflasi sangat berat Terjadi jika kenaikan harga mencapai lebih dari 100% per tahun. 2. Berdasarkan sifatnya Dilansir The Balance, inflasi pun bisa dikategorikan berdasarkan sifatnya. Berikut penjelasannya. a. Creeping inflation Inflasi yang terjadi ketika kenaikan harga sangat rendah, hanya 2% per tahun atau kurang. Jenis inflasi ini bisa dikategorikan sebagai inflasi yang sehat karena kenaikan harga yang kecil dalam jangka waktu lama. b. Walking inflation Suatu negara dapat mengalami walking inflation apabila mengalami kenaikan harga hingga 3-10% per tahun. Inflasi ini sangat destruktif dan membahayakan ekonomi karena mendorong pertumbuhan ekonomi terlalu cepat. c. Galloping inflation Inflasi ini terjadi apabila terdapat kenaikan harga sebesar lebih dari 10% dalam jangka waktu yang sangat singkat. Sehingga, orang-orang akan membeli suatu barang lebih dari yang dibutuhkan untuk menghindari kenaikan harga di masa depan. d. Hyperinflation Hyperinflation terjadi ketika kenaikan harga meningkat lebih dari 50% per bulan. Inflasi ini sangat jarang terjadi. Salah satu contoh dari inflasi hyper adalah ketika pemerintah mencetak uang lebih banyak untuk membayar kepentingan perang. 3. Berdasarkan asalnya Suatu inflasi bisa disebabkan baik dari dalam ataupun luar negeri. Berikut adalah penjelasannya. a. Inflasi dari dalam negeri Penyebab inflasi ini terjadi ketika ada defisit anggaran belanja secara terus-menerus, gagal panen, dan sebagainya. Sehingga, pemerintah akan menginstruksikan bank sentral untuk mencetak uang lebih banyak agar memenuhi kebutuhan pemerintahan. b. Inflasi dari luar negeri Sering disebut sebagai imported inflation, hal ini terjadi ketika ada terjadi inflasi di suatu negara. Sehingga, menyebabkan kenaikan barang-barang impor. 4. Berdasarkan penyebabnya Seperti dilansir dari Scripbox, inflasi pun bisa dikategorikan berdasarkan penyebabnya. a. Demand-pull inflation Inflasi ini terjadi ketika permintaan terhadap suatu barang atau jasa lebih banyak ketimbang barang dan jasa yang tersedia. Langkanya barang atau jasa yang beredar menyebabkan harganya meningkat. b. Cost push-inflation Inflasi ini terjadi ketika harga produksi suatu barang meningkat. Sehingga, hal ini menyebabkan suatu perusahaan untuk meningkatkan harga barangnya. c. Built-in inflation Built-in inflation adalah sebuah inflasi yang terjadi ketika terjadi demand-pull ataupun cost-push inflation, yang pada akhirnya menjadi sebuah siklus. Kenaikan harga mendorong terjadinya kenaikan gaji setiap pekerja agar tetap hidup. Namun kenaikan gaji pekerja mendorong kenaikan harga produksi suatu barang, yang menyebabkan harga suatu barang menjadi meningkat. Dampak Inflasi dan Cara Menghadapinya Β© Para pakar ekonomi pun berpendapat sama dengan pemerintah Indonesia. Menurut mereka, tingkat inflasi 1-3% adalah hal yang lumrah dan justru menunjukkan ekonomi negara yang sehat. Semakin baik kondisi suatu negara, maka penduduknya memiliki daya beli yang semakin besar. Namun, jika melampaui batas, ini bukanlah hal yang baik. Hal ini mendorong terjadinya inflasi. Nah, apa yang terjadi jika suatu negara mengalami inflasi lebih dari batas wajar? 1. Biaya hidup Salah satu dampak yang paling terasa ketika inflasi terjadi adalah meningkatnya biaya hidup. Inflasi akan memengaruhi tidak hanya harga bahan pokok, tetapi juga BBM, sektor kesehatan, dan lain-lain. Untuk menghadapi hal ini, penting untuk memastikan pendapatan terus berkembang. Caranya bisa dengan mencari pekerjaan yang menawarkan gaji lebih tinggi, berinvestasi, atau mencari tambahan sampingan. 2. Gaji Gaji pada umumnya akan naik akibat inflasi untuk menyesuaikan kenaikan harga. Meski begitu, hal ini tidak selalu baik karena tidak semua kenaikan gaji sesuai dengan inflasi yang terjadi. Pekerja di industri kompetitif biasanya memiliki kesempatan lebih baik untuk mendapat kenaikan gaji yang lebih tinggi dari tingkat inflasi. Jika pekerjaanmu tidak mampu memberi gaji yang sesuai, disarankan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. 3. Ketenagakerjaan Inflasi memang membuat gaji naik karena harus menyesuaikan, namun dampaknya adalah banyak juga orang yang harus kehilangan pekerjaan. Untuk bisa bersaing dan tetap mempertahankan pekerjaan, kita harus menunjukkan kinerja yang lebih baik. Akan tetapi, apabila memang harus kehilangan pekerjaan, berarti memang saatnya untukmu untuk menemukan yang lebih baik. 4. Suku bunga Utang dan suku bunga adalah aspek yang juga mengalami dampak dari inflasi. Untuk menekan tingkat inflasi, hal yang biasanya dilakukan pemerintah adalah meningkatkan suku bunga. Di Indonesia, suku bunga ini dikenal dengan BI rate atau BI 7-Day Reverse Repo Rate. Harapan dari ditingkatkannya suku bunga ini adalah untuk membuat masyarakat urung meminjam sehingga menurunkan pengeluaran nasabah. Dengan begitu, inflasi bisa dikendalikan. 5. Simpanan Jika kamu menyimpan uang secara tunai, inflasi bisa jadi kabar yang buruk untukmu. Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan di awal, nilai uang berkurang akibat inflasi. Misalnya, uang yang kamu miliki sejumlah 10 juta rupiah. Awalnya, 10 juta rupiah cukup untuk mencukupi kebutuhan bulanan selama 10 bulan. Namun, akibat inflasi, 10 juta rupiah kini hanya mampu membeli belanjaan bulanan untuk 8 bulan saja. Untuk itu, pastikan simpananmu bisa bertumbuh. Salah satu caranya adalah menyimpannya di bank sehingga bisa mendapatkan sedikit keuntungan dari bunga. Selain itu, kamu juga bisa menyimpan uangmu di investasi dengan risiko rendah. 6. Investasi Pada saat inflasi, menentukan investasi yang tepat bisa jadi cukup sulit. Umumnya, investasi dengan menyimpan uang di bank bukanlah jenis investasi yang begitu disarankan saat inflasi. Investasi yang lebih tepat untuk dilakukan saat inflasi adalah dengan mendapatkan ekuitas, yaitu dengan berinvestasi di bisnis dan mendapatkan keuntungan dari bagi hasil. Dengan kata lain, saham adalah jenis investasi yang cukup menguntungkan ketika harga-harga naik begitu drastis. Namun, tetap saja kita harus cermat dalam melihat saham perusahaan mana yang bisa menguntungkan dalam jangka panjang. Selain itu, crowdfunding juga bisa menjadi alternatif yang bisa dipertimbangkan. Demikianlah penjelasan Glints soal inflasi. Karena saat ini kondisi ekonomi dunia cenderung tidak stabil akibat pandemi, cermatlah dalam mengatur keuangan, ya. Di blog Glints, banyak artikel seputar finansial dan tips-tips keuangan, lho. Supaya tidak ketinggalan artikel menariknya, yuk, berlangganan newsletter blog Glints! Cukup dengan mendaftarkan email, kamu bisa langsung dapat artikel-artikel gratis ke inbox-mu. Praktis, kan? Tunggu apa lagi? Langsung berlangganan sekarang, ya! Inflation 7 Effects of Inflation & How to Protect Yourself From the Consequences Inflasi Ideal RI 3% Types of Inflation The Four Most Critical Plus Nine More Inflation Meaning
Jakarta - Bicara tentang inflasi sekilas yang terpikir adalah soal kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Indonesia sendiri sempat mengalami inflasi yang cukup parah pada tahun 1965 yakni mencapai 592%.Selain inflasi, ada juga yang namanya deflasi. Serupa tapi tak sama, makna deflasi justru bertolak belakang dengan inflasi. Deflasi adalah kondisi saat harga jatuh dan nilai uang bertambah secara terus InflasiDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, inflasi adalah kemerosotan nilai uang kertas karena banyaknya dan cepatnya uang kertas beredar sehingga menyebabkan naiknya harga-harga dalam buku Ekonomi Moneter Indonesia karya Aji Supriyanto, pengertian inflasi mengacu pada peningkatan harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian yang berlangsung secara lainnya dari Badan Pusat Statistik BPS mengartikan bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang karena tidak seimbangnya arus uang dan itu, pada situs resmi Bank Indonesia BI, inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu InflasiMelansir dari buku Inflasi yang disusun oleh Suseno dan Siti Astiyah terdapat beberapa jenis dari inflasi yang dilihat pada beberapa aspek, di antaranya adalahA. Inflasi Berdasarkan TingkatannyaInflasi ringan Di bawah 10% setahunInflasi sedang Antara 10%-30% setahunInflasi berat Antara 30%-100% setahunHiperinflasi atau inflasi tidak terkendali Di atas 100% setahunB. Inflasi Berdasarkan Tempat AsalnyaInflasi dari dalam negeri domestic inflation Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul, karena terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahalInflasi dari luar negeri imported inflation Inflasi yang lahir sebagai akibat dari kenaikan harga barang impor. Hal ini terjadi karena tingginya biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif impor barangC. Inflasi Berdasarkan SebabnyaDemand inflation Inflasi yang terjadi karena tingginya permintaan masyarakat terhadap berbagai barang dan jasaCost inflation Inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksiDampak InflasiSebelum berbicara tentang dampak, mesti ada penyebabnya. Penyebab inflasi yang paling umum yaitu tingginya permintaan, meningkatnya biaya produksi, dan jumlah uang yang terkait dampak inflasi biasanya dirasakan oleh masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah. Hal tersebut dikarenakan, ketika terjadi kenaikan harga barang makan daya beli mereka akan penurunan daya beli itu menurut Bank Indonesia akan memberi efek berkelanjutan sehingga bisa menyebabkan pendapatan dan standar hidup menurun. Dalam jangka panjang hal ini bisa menyebabkan masyarakat yang miskin akan bertambah yang ditimbulkan oleh inflasi adalah pendapatan yang tidak seimbang. Artinya dalam hal ini ada pihak-pihak yang dirugikan dengan adanya inflasi tetapi ada juga pihak-pihak yang justru diuntungkan dengan adanya inflasi negatif, inflasi juga memiliki dampak positif yaitu memberikan eskalasi perekonomian yang lebih baik. Dalam hal ini, inflasi yang dialami oleh suatu negara haruslah tergolong itulah informasi mengenai inflasi. Semoga pembahasan di atas dapat menambah wawasan detikers ya! Simak Video "Jokowi Yakin Kepala Daerah yang Gagal Atasi Inflasi Merasa Malu" [GambasVideo 20detik] erd/erd
Jakarta - Tahukah kamu jika Indonesia pernah mengalami inflasi yang parah pada tahun 1965 yang mencapai angka 592%. Sebenarnya, apa itu inflasi? Inflasi adalah kondisi di mana kenaikan harga barang dan jasa dalam interval waktu tertentu yang berlangsung secara terus lain sisi, ada istilah deflasi dalam konteks ekonomi yang merupakan antitesis atau kebalikan dari inflasi. Deflasi adalah kondisi di mana harga jatuh dan nilai uang bertambah secara terus menerus. Oleh karena itu, istilah inflasi dan deflasi merupakan konsep penting dalam ekonomi InflasiMengutip dari buku Ekonomi Moneter Indonesia 2007 yang ditulis oleh Aji Supriyanto bahwa inflasi adalah peningkatan harga-harga secara umum dalam suatu perekonomian yang berlangsung secara inflasi di suatu negara ini terjadi karena adanya kenaikan jumlah uang yang beredar atau kenaikan likuiditas dalam suatu perekonomian. Hal ini mengacu pada gejala umum yang dilahirkan oleh adanya eskalasi akumulasi uang beredar yang diduga telah menyebabkan adanya kenaikan dari yang tinggi akan menjadi beban bagi semua pihak. Dengan inflasi, maka daya beli suatu mata uang menjadi lebih rendah atau menurun. Di lain sisi, dengan menurunnya daya beli mata uang, maka kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik barang maupun jasa akan semakin ini secara faktual memberikan dampak positif dan negatif. Berikut merupakan penjelasan dari dampak positif dan negatif dari inflasiDampak Positif Inflasi dengan kuantitas yang ringan akan memberikan eskalasi perekonomian yang lebih baik Inflasi membawa keuntungan kepada debitur yang ditandai dengan pembayaran utang kepada kreditur nilai uang lebih rendah daripada ketika meminjam. Selain itu, yang diuntungkan dengan adanya inflasi adalah produsen. Mengapa demikian? karena pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada biaya Negatif Inflasi yang masif akan memberikan regresi ekonomi dan sulit bertumbuh inflasi terhadap penurunan nilai mata uang akan merugikan berbagai lapisan masyarakat Inflasi memberikan kerugian bagi kreditur, karena nilai uang pengembalian utang debitur lebih rendah dibandingkan pada saat peminjaman Inflasi berdampak buruk terhadap Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah RAPBN/RAPBDJenis InflasiMelansir dari buku Inflasi 2009 yang ditulis oleh Suseno dan Siti Astiyah bahwa ada beberapa jenis dari inflasi yang dilihat pada beberapa aspek, yakniA. Inflasi Berdasarkan Tingkatannya Inflasi ringan Di bawah 10% setahun Inflasi sedang Antara 10%-30% setahun Inflasi berat Antara 30%-100% setahun Hiperinflasi atau inflasi tidak terkendali Di atas 100% setahunB. Inflasi Berdasarkan Tempat Asalnya Inflasi dari dalam negeri domestic inflation Inflasi yang berasal dari dalam negeri timbul, karena terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal Inflasi dari luar negeri imported inflation Inflasi yang lahir sebagai akibat dari kenaikan harga barang impor. Hal ini terjadi karena tingginya biaya produksi barang di luar negeri atau adanya kenaikan tarif impor barangC. Inflasi Berdasarkan Sebabnya Demand inflation Inflasi yang terjadi karena tingginya permintaan masyarakat terhadap berbagai barang dan jasa Cost inflation Inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksiPenyebab InflasiAda beberapa penyebab dari lahirnya inflasi di suatu negara dalam konteks ekonomi. Berikut penjelasannya Inflasi yang disebabkan Faktor Permintaan Demand Pull Inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena permintaan timbul dari adanya pertambahan jumlah uang beredar dalam jangka pendek Inflasi Penawaran Cost Push Inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena faktor penawaran yang memantik eskalasi harga penawaran pada suatu komoditas tertentu Inflasi Campuran Mixed Inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena eskalasi permintaan dan penawaran tidak selaras dengan permintaan barang dan jasa Inflasi Ekspektasi Expected Inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena adanya faktor permintaan dan penawaran karena adanya ekspektasi dari praktisi ekonomiKesimpulannya, inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan tingkat harga umum, baik barang dan jasa. Semoga membantu detikers! Simak Video "Anjlok! Jumlah Wisatawan Asing ke Indonesia Merosot Hampir 90%" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Connection timed out Error code 522 2023-06-16 144709 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d83d7ea590c06be β’ Your IP β’ Performance & security by Cloudflare
Foto Karyawan menata mie instan di Supermarket Jakarta, Kamis, 21/7. Harga mi instan sudah merangkak naik beberapa waktu terakhir karena efek situasi dunia seperti perang Ukraina yang mengerak harga terigu dan gandum. CNBC Indonesia/Muhammad Sabki Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi belakangan ini menjadi headline pemberitaan media tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga di dunia. Sejumlah negara mengalami inflasi yang menjulang tersebut memberikan masalah yang lebih besar lagi, dunia terancam mengalami resesi. Tingginya inflasi membuat banyak bank sentral utama di dunia menaikkan suku bunganya secara agresif. Inflasi yang tinggi membuat daya beli masyarakat merosot. Sementara belanja rumah tangga merupakan tulang punggung perekonomian. Di sisi lain, suku bunga yang tinggi membuat ekspansi dunia usaha terhambat, alhasil perekonomian semakin tertekan, dan dunia terancam mengalami Jokowi sendiri telah mengingatkan momok terbesar saat ini oleh semua negara di dunia bukan lagi Covid-19 tapi justru ancaman inflasi tinggi. Dunia saat ini penuh ketidakpastian akibat kenaikan harga pangan hingga energi, dan tensi panas perang Rusia-Ukraina yang tak pasti kapan berakhir."Pertama yang ingin saya sampaikan momok pertama semua negara saat ini inflasi, inflasi semua negara biasanya hanya 1 sekarang 8, lebih dari 10 dan bahkan ada lebih dari 80 persen, ada 5 negara," kata Jokowi Lantas, apa itu inflasi yang disebut Jokowi menjadi momok semua negara saat ini?Mengutip laman resmi Bank Indonesia BI, inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu Kementerian Keuangan menjelaskan, penyebab inflasi dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami itu, ada pula faktor biaya produksi yang tinggi, bertambahnya uang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Bahkan, ada pul faktor perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau biasa disebut sebagai ekspektasi penyebab inflasi juga dapat dipengaruhi oleh gejolak ekonomi dan politik yang terjadi di suatu negara. Dalam konteks Indonesia, hal ini pernah terjadi pada kekacauan yang terjadi pada 1998 dilihat berdasarkan Consumer Price Index CPI. Ketika angkanya positif berarti terjadi inflasi, sementara jika negatif artinya deflasi atau menurunnya harga barang dan dibagi menjadi dua, yakni inflasi headline yang menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa secara menyeluruh. Yang kedua inflasi inti, yakni inflasi yang tidak memasukkan item yang volatile harganya naik turun dengan cepat. Kategori item volatil biasanya adalah harga energi dan konteks fenomena yang terjadi saat ini, tingginya inflasi disebabkan karena cost push yang terjadi di berbagai negara. Perang Rusia dan Ukraina telah membuat harga komoditas meroket dan akhirnya memicu kenaikan harga pupuk misalnya, akan biaya yang dikeluarkan petani untuk memproduksi tentunya akan meningkat. Alhasil harga pangan yang dijual juga akan lebih tinggi akibat kenaikan biaya produksi. Inilah yang disebut cost push demand pull terjadi dari sisi konsumen, utamanya akibat kenaikan daya beli. Inflasi yang terjadi karena demand pull berdampak bagus bagi perekonomian, sebab memberikan gambaran meningkatnya pendapatan masyarakat sehingga daya belinya daya beli meningkat, konsumen bisa membeli lebih banyak barang. Semakin tinggi permintaan maka harganya akan naik, dan terjadi inflasi secara keseluruhan tentu tidak bisa dianggap sepele. Inflasi yang tinggi bisa menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus tergerus, karena harga barang yang semakin mahal, sehingga standar hidup mereka juga akan semakin turun. Situasi ini akan membuat masyarakat yang sudah tergolong miskin, menjadi makin itu, Inflasi yang tinggi tentu akan membuat masyarakat semakin kesulitan memiliki rumah. Pasalnya, inflasi yang tinggi akan direspons oleh bank sentral dengan menaikkan bunga yang berimplikasi pada kenaikan bunga kredit inflasi yang tinggi, terutama jika lebih tinggi dibandingkan negara lain juga akan menjadikan tingkat bunga domestik menjadi tidak kompetitif. Situasi ini tentu akan memberikan beban terhadap nilai tukar rupiah. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Adu Murah Harga Beras Jokowi atau SBY? cha/cha
situasi di bawah ini yang menggambarkan terjadinya inflasi adalah