Karyakarya berupa cerpen dapat dibukukan tahun 1948 (Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma). Kemudian menyusul karya-karya lainnya: Keluarga Surono (drama, 1948), Dokter Bisma (drama, 1945), Jibaku Aceh (drama, 1945), Aki (novel, 1950), Perempuan dan Kebangsaan (novel, 1950). Sinopsis Dari Ave Maria Ke Jalan Lain Ke Roma. Riechie Cicharitto SINOPSISDARI AVE MARIA KE JALAN LAIN KE ROMA Kisah seorang pengarang (angkatan muda) di zaman Jepang yang mengarang sebuah roman tetapi karangannya itu dikritik oleh seorang pengarang (angkatan lama) karena roman itu dinilai tidak bermanfaat bagi rakyat/ tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Intinya Ishak dan (nama disamarkan) mendapat restu dari Pak Orok! By the way , aku baca cetakan ke sembilan (1990) Aku sempat bingung dan merasa aneh sama judulnya. Coba bayangin, deh, Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Setelah aku baca bagian pertama: Ave Maria, dan buka bagian Cerpentersebut terbit dalam buku bunga rampai berjudul Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Berkaitan dengan hal itu, cerpen yang peneliti evaluasi adalah "Ave Maria" cetakan ke-22 tahun 2004. Meskipun "Ave Maria", tahun 1948 sudah terbit, permasalahan yang terdapat di dalamnya sangat relevan dengan era saat ini yang superkompleks. DariAve Maria Ke Jalan Lain Ke Roma, Idrus rumah kerabat Buku Novel Sastra Tuesday, March 17, 2015. Judul cerita pertama adalah 'Ave Maria' dan judul cerita terakhir adalah 'Jalan Lain ke Roma' (which explained the title of this book) Cerita-cerita yang ada kebanyakan mengandung unsur ironi yang cukup kuat. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma merupakan sebuah buku kumpulan cerpen karya Idrus yang terbit pada sekitar tahun 1948. Sekilas bila kita membaca judul buku tersebut, mungkin kita akan mengira kalau judul buku tersebut merupakan satu kesatuan yang padu. Akan tetapi, buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma merupakan sebuah buku yang memuat kumpulan lima belas cerpen dan satu drama sandiwara, yang diawali dari cerpen berjudul Ave Maria dan diakhiri dengan cerpen yang berjudul Jalan Lain ke Roma. Hampir keseluruhan latar tempat dan suasana pada berbagai cerpen di dalam buku ini menggambarkan situasi dan kondisi pada zaman Jepang, dan hanya satu cerpen yang menggambarkan suasana pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia, ketika perang pecah antara Sekutu dengan rakyat Indonesia di Surabaya, yang mana termuat dalam cerpen yang berjudul Surabaya. Pada awal pembuka buku ini, kita disuguhkan dengan cerpen Ave Maria. Cerpen Ave Maria mengisahkan cinta segitiga antara Zulbahri, Wartini, dan Syamsu. Zulbahri dan Wartini merupakan sepasang suami-istri yang hidup pada zaman Jepang dan belum memiliki keturunan. Sedangkan Syamsu merupakan adik kandung dari Zulbahri, yang mana dulunya merupakan kekasih Wartini. Pada suatu ketika, Syamsu yang ingin mencari kerja di Jakarta berkata kepada kakaknya, Zulbahri, bahwa ia akan tinggal di rumahnya. Zulbahri sebenarnya keberatan, apalagi ia tahu bahwa adanya hubungan antara Syamsu dengan Wartini. Akan tetapi, karena Syamsu berkata kepada Zulbahri bahwa ia tidak memiliki hubungan lagi dengan Wartini, akhirnya ia diizinkan oleh Zulbahri untuk tinggal bersama mereka berdua. Sedangkan di akhir buku ini, kita disajikan sebuah cerpen yang amat realistis mengenai kehidupan seorang pemuda yang amat jujur dan amat menderita. Pemuda tersebut bernama Open dalam sebuah cerpen yang berjudul Jalan Lain ke Roma. Cerpen ini menceritakan tentang Open yang pada awalnya berprofesi sebagai guru Sekolah Rakyat, kemudian mualim, lalu pengarang. Adapun alasan Open selalu berganti-ganti profesi ialah karena suka berterus terang. Pada saat menjadi guru di Sekolah Rakyat, Open yang dinasehati oleh ibunya harus selalu berterus terang, bercerita kepada para muridnya bahwa ia habis bertengkar dengan istrinya, yang mana istrinya tersebut membawa-bawa golok. Akibatnya, Open dijuluki guru golok oleh para muridnya. Dan seiring berjalannya waktu, kata 'golok' pun berubah pengucapannya menjadi 'goblok', dan Open akhirnya dijuluki guru goblok. Karena tak tahan diejek oleh para muridnya, Open akhirnya memukul salah seorang muridnya hingga telinganya keluar darah, dan mengakibatkannya dipecat dari pada mulanya kehidupan Open amatlah sengsara, tapi akhirnya ia sadar betul akan perkataan ibunya yang selalu menasehatinya agar selalu berterus terang, hingga pada akhirnya ia dapat menyimpulkan apa yang dimaksudkan oleh ibunya. Buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma amat cocok bagi kalian yang senang membaca sejarah bangsa Indonesia. Karena di dalam buku ini penggambaran ceritanya amatlah realis dan menggunakan bahasa Indonesia lama Melayu-Indonesia. Buku ini juga terbilang langka, karena jarang sekali yang menggemari karya sastra lama. Itu tadi merupakan ulasan mengenai sebuah buku kumpulan cerpen karya Idrus yang berjudul Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma. Adapun ulasan saya buat ini bersifat pribadi. Di akhir kata saya ucapkan semoga apa yang saya ulas ini dapat bermanfaat, dan kurang serta lebihnya saya ucapkan terima kasih. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma Pengarang Idrus Penerbit Balai Pustaka Tahun 2010 Sebuah keluarga sedang bercengkrama di beranda rumah, mengenangkan kejadian mereka berpisah dengan Zulbahri, seorang laki-laki yang cukup aneh. Saat pertama bertemu, keluarga tersebut sedang duduk-duduk bersama, ketika datanglah seorang lelaki, yang tahu-tahu memberi hormat lalu masuk dan mengambil majalah tua, dan mmeninggalkan sebuah buku filsafat. Zulbahri datang setiap hari,dan setiap ia datang keadaannya selalu lebih baik dari yang kemarin-kemarin. Ia ternyata seorang pengarang, dan bukunya cukup banyak juga yang diterbitkan. Telah lama Zulbahri tidak datang, kurang lebih seminggu lamanya. Saat Ibu bertanya mengapa Zulbahri telah lama tidak berkunjung. Tanpa diduga, Zulbahri menuturkan kisah yang kisahnya. Zulbahri telah menikah dengan Wartini selama delappan bulan, meskipun belum ada tanda-tanda akan segera mempunyai anak, namun mereka tetap saling mencintai. Karangan Zulbahri juga mulai diperhatikan. Namun entah kenapa, dalam hati Zulbahri terbersit pikiran bahwa tak lama lagi kebahagiaan ditukar dengan kesengsaraan. Kesengsaraan mulai muncul saat Zulbahri mendapat surat dari adiknya, Syamsu. Zulbahri pun membicarakan kecemasannya dengan Wartini, namun Wartini meyakinkannya bahwa Wartini akan tetap mencintai Zulbahri. Syamsu pun datang. Meskipun perkataan dan perilaku Syamsu tetap sopan, entah kenapa Zulbahri cemas. Suatu malam, saat ia pura-pura tidur, terdengar suara alunan dan biola, memperdengarkan lagu Ave Maria. Zulbahri mendengar hal ini, ia juga mendengar semua perasaan Wartini. Akhirnya Zulbahri pun rela meninggalkan Wartini dengan Syamsu, agar mereka dapat berbahagia. Zulbahri kemudian masuk rumah sakit selama tiga bulan. Ia kemudian kembali ke rumahnya untuk menengok sebentar, dan kedua sejoli itu tampak bahagia, ditambah Wartini sedang hamil. Dari situlah Zulbahri bertemu keluarga tersebut, di mana ia meminjam majalah, yang menyadarkannya tentang keadaan tanah air yang sebelumnya ia biarkan. Selesai bercerita, Zulbahri memberikan kertas yang berisi bahwa ia masuk ke barisan jibaku. Semua ini dilakukannya sebagai penebusan atas keegoisannya selama ini. 2. Kejahatan Membalas Dendam drama empat babak Di sebuah jalan di Jakarta, tampak dua sejoli sedang bertemu. Mereka adalah Ishak, seorang pengarang, dan Satilawati, seorang juru rawat. Ishak bertemu dengan Satilawati karena ia hendak pamit. Karangannya yang berupa roman dikritik Pak Orok, hal ini menyebabkannya tidak tahan lagi. Meskipun telah ditahan-tahan oleh Satilawati, bahkan kedua teman Ishak, Asmadiputera dan Kartili, Ishak tetap pergi. Dari Kartili, Satilawati diberitahu bahwa keluarga Ishak mempunyai penyakit kejiwaan, dan kemungkinan Ishak juga. Namun Satilawati tetap yakin bahwa Ishak akan kembali normal. *** Sementara itu, Pak Orok, ayah Satilawati berjumpa dengan bibinya, yang merupakan seorang dukun. Pak Orok hendak meminta bibinya untuk mengandaskan’ cinta anaknya kepada Ishak. Namun bibinya hanya berkata hendak memikirkannya dahulu. 2 Babak kedua Satilawati kemudian bercakap-cakap dengan bibi ayahnya, yang dipanggilnya nenek. Ia meminta tolong neneknya untuk mengembalikan Ishak, karena neneknya seorang dukun yang masyhur. Setelah itu, ia masuk ke rumah. Tak lama kemudian Kartili pun datang. Kartili dan Satilawati kemudian bercakap-cakap. Kartili mengatakan bahwa ia dan Asmadiputera telah setuju untuk menemui Pak Orok. Setelah itu Asmadiputera datang. Karena harus bekerja kembali, Satilawati kemudian meninggalkan mereka dengan ayahnya. Asmadiputera terlibat dengan perdebatan yang cukup sengit. Asmadiputera membela roman yang dikarang oleh Ishak sebagai bentuk kesusastraan Indonesia baru. Setelah itu, Asmadiputera dan Kartili pamit pergi. Perdebatan yang baru saja terjadi membuat Pak Orok termenung. Bibinya kemudian masuk. Pak Orok menagih janji bibinya untuk memisahkan Ishak dengan Satilawati. Namun bibinya menolak. Dan bibinya pun memilih kembali ke desa. Ishak ternyata menumpang di rumah neneknya Satilawati. Di sana, ia mencoba memberi semangat kepada petani yang harus menyerahkan hasil panennya ke pemerintah. Meskipun gagal karena orang desa itu tidak bisa berbahasa Indonesia. Rumah nenek kembali dikunjungi orang. Kali ini Kartili. Ia mencoba meminta tolong nenek, meskipun ternyata terungkap bahwa Kartili ternyata berbohong. Ia bahkan berusaha meracuni nenek! Beruntung Satilawati dapat menggagalkan rencana tersebut. Hal berikutnya terungkap kalau ternyata Kartili yang telah membuat Ishak sakit. Karena kejahatannya telah terungkap, Kartili kemudian melarikan diri. Sementara nenek berusaha membujuk Satilawati untuk kembali ke rumah ayahnya. Akhirnya, para petani desa kembali semangat bekerja berkat pidato Ishak. Ishak sendiri juga akhirnya menyadari bahwaa semua hal yang terjadinya pada dirinya disebabkan karena Kartili mencintai Satilawati. Ayah Satilawati kini memperbolehkan anaknya mencintai Ishak. Asmadiputera kembali berteman dengan Ishak. Sementara Kartili? Kini ia sendiri yang gila. Setiap malam tidur di beranda rumah nenek, kemudian pergi begitu saja. Nenek sendiri membakar azimatnya, untuk menghilangkan ilmu dukunnya. Corat-Coret di Bawah Tanah Di dalam sebuah trem bercampurlah orang dari berbagai bangsa, mulai dari Indonesia, Tionghoa, Belanda-Indo, hingga Jepang kala itu disebut Nippon . Banyak orang yang mengeluh mengenai susahnya hidup di zaman sekarang, bila dibandingkan tahun 20-an. Orang-orang Nippon tak punya sopan santun, seperti seorang yang langsung melompat naik dari jendela. Orang Indonesia memarahinya, dan mereka bertengkar dengan sengit, sampai seorang Kenpetai turun tangan dan memarahi orang Nippon itu. Orang Indonesia itu bahagia bukan main. Di mana-mana,orang mengeluh akan sulitnya hidup dan mahalnya harga barang. Orang Nippon sama dengan Belanda, bedanya, orang Nippon menggunakan banyak kata-kata manis. Semua orang akhirnya mati, mulai dari anak yang telanjang, para perempuan jalang Belanda-Indo hingga anak berbaju, semuanya mati. Semua orang bertanya kepada Tuhan, apakah Ia lupa memberi rejeki? 3. Pasar Malam Zaman Jepang Pasar malam selalu ramai, khususnya di tempat penjualan karcis. Banyak orang berdesak-desakan. Seorang anak, Amin namanya, mengejek kerumunan orang-orang itu. Di ruang rolet, mata mereka terpaku pada orang Indonesia yang kurus kering. Saat kalah, namun tak ada uang lagi di kantungnya, ia menjual satu per satu yang melekat pada dirinya. Ia pun akhirnya melarikan diri. Beberapa hari kemudian, terdengar kabar orang bunuh diri karena kalah rolet. Kadir duduk di bawah radio umum sambil berjualan kacang. Berulang kali ia mendengar kata itu. Sanyo. Saat tukang es lilin datang, ia bertanya namun tukang itu juga tidak tahu. Lalu ketika ada seorang tuan membeli kacangnya, Kadir bertanya apakah seorang sanyo itu tukang catut. Kadir kemudian justru disuruh menghadap ke polisi. Nyonya Sastra menjadi tuan rumah dalam pertemuan Fujinkai di kampung A. Ia membuka rapat dengan banyak kata-kata, sehingga karena tak tahan akhirnya Nyonya Waluyo dan Nyonya Salim pamit pulang. Saat anggota lainnya pamit hendak pulang, akhirnya Nyonya Sastra memberikan intinya. Iapun akhirnya menjelaskan bahwa semua yang dikatakannya merupakan titipan dari atas. Banyak kelakuan ketidakadilan yang terjadi di stasiun Indonesia yang telah antri lebih lama dilayani setelah orang yang baru saja antri. Seorang Tionghoa, yang hanya karena mendapat kartu pas dari sikuco, diperbolehkan menerobos antrian. Saat di kereta, Kondektur menerima uang suap, perampasan beras seorang wanita, dan kematian seorang anak. Orang Arab yang melihat ini hanya bisa berkata ,”Astagfirullah.” Kartono sangat gembira mengetahui dirinya mendapat surat agar ia melapor ke asrama Heiho. Ia bahkan diberi surat penghargaan oleh atasannya. Namun saat ia memberitahu Miarti, istrinya, istrinya tidak senang. Akhirnya Kartono pun pergi meninggalkan Miarti, mengetahui Miarti tidak cinta lagi kepadanya. Telah 8 bulan ia meninggal di Birma. Sementara Miarti hamil empat bulan, anak dari suaminya yang kedua. Sesudah 17 Agustus 1945 1. Kisah Sebuah Celana Pendek Kusno dibelikan ayahnya celana kepar 1001. Namun, kemalangan tetap saja menimpanya. Ia punya pekerjaan, namun hanya sebagai opas. Perang juga terus berlangsung. Kusno pun terus bertanya. Mengapa selalu ada peperangan. Orang-orang mabuk kemenangan. Banyak bandit kini berkeliaran di kota, membawa revolver. Tanpa diduga sekutu mendarat kembali ! Tank-tank raksasa berkeliaran. Perang terjadi lagi. Api menjilat gedung-gedung dan jiwa bangsa Indonesia. Jalan-jalan di luar kota penuh dengan pelarian, seorang perempuan tua menjadi gila, ia menanggalkan semua pakaiannya dan berlari kembali ke kota. Seorang pemuda yang menyamar menjadi laki-laki tua mati dibunuh. Saat di Krian, mereka semua menginap semalam. Seorang perempuan gila karena anaknya, dan pergi meninggalkan penginapan itu. Seorang wanita bernama Tuminah mendapat kamar berupa kandang anjing di rumah familinya. Sementara di kota, didirikan dua bedeng. Satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan. Lama kelamaan, bedeng perempuan kelebihan makanan dan cinta pengawal. Banyak laki-laki yang meratap karena hal ini. Di stasiun-stasiun, diadakan pemeriksaan. Saat tertangkap seorang mata-mata, ia segera dibunuh beramai-ramai Seorang gadis yang dikira mata-mata, dipukuli dengan hebatnya. Beruntung para polisi segera menghentikan hal tersebut, dan menghukum yang bersalah. 5 Orang-orang masih terus berperang. Dalam hati mereka terbersit pikiran bahwa mereka harus membunuh dan mengusir musuh yang telah menginjak-injak tanah air mereka. Saat puncak perjuangan, para pemimpin tentara berkumpul untuk memikirkan strategi yang akan digunakan. Hasil rapat adalah menggenangi Surabaya dengan air, dan semua opsir bersumpah untuk mati di medan pertempuran. Semua pelarian telah mendapat tempat masing-masing. Meskipun begitu, karena uang, banyak perempuan rela menjadi perempuan jahat. Meskipun begitu, ada juga orang yang masih menolong perempuan beragama. Mereka juga menawarkan rumah, tempat orang yang rela berkorban hanya dengan biaya unutk membantu memindahkan barang saja. “Dalam zaman revolusi ini, kita harus bersatu dan gotong royong!” Detik-detik penghabisan, orang-orang kembali teringat Tuhan. Pertempuran kali ini bandit yang menang. Pemuda-pemuda kini menjadi tawanan perang sekutu. Mereka diangkut dengan truk sekutu, dengan memancarkan baja kemerdekaan pada hati mereka. Enam bulan sudah, sejak pertempuran Surabaya dimulai. Semua harga naik. Hingga pembuatan lemper pun tidak bisa dilaksanakan. Bung Tomo, Kepala Pemberontak pun berpidato. Surabaya dikuasai oleh sekutu. Sekali-sekali terdengar suara meriam. Dalam suatu kesempatan, seoraang wakil tentara berbohong bahwa 95 % tentara menderita penyakit raja singa. Namun, setelah diselidiki, ternyata hal itu hanyalah bohong belaka. Open pada mulanya adalah seorang guru sekolah rakyat. Namun ia berhenti karena dikata goblok’ oleh murid-muridnya. Karena hal inilah pula, ia bercerai dengan istrinya. Open kemudian menjadi seorang mualim. Ia mengajar agama di desanya. Di sana, ibunya menikahkannya dengan seorang gadis bernama Surtiah. Ia pun kemudian kembali ke kota dan menjadi pengarang di sana. Surtiah akhirnya kembali ke karya Open yang menyinggung pemerintahan, Open ditangkap dan dipenjarakan. Setelah keluar dari penjara, ia sadar bahwa ia dulu egois. Ia kemudian menulis surat pada orang tuanya dan Surtiah. Mereka kemudian datang. Surtiah gembira melihat perubahan pada suaminya. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma merupakan buku kumpulan cerita pendek dan drama karya Idrus yang diterbitkan pertama kali oleh penerbit Balai Pustaka, Jakarta pada tahun 1948. Sampai tahun 1997 buku itu telah mengalami cetak ulang sebanyak tiga belas kali. Cetakan ke-28 terbit tahun 2011. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma ini memuat sebelas cerita pendek dan satu drama dalam empat babak yang berjudul "Kejahatan Membalas Dendam".Buku yang memuat kisah-kisah dari zaman Jepang hingga perang revolusi fisik Kemerdekaan RI itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu 1 "Zaman Jepang" yang berisi cerpen "Ave Maria" dan drama "Kejahatan Membalas Dendam"; 2 Corat-coret di Bawah Tanah" yang berisi tujuh cerpen "Kota Harmoni", "Jawa Baru", "Pasar Malam Zaman Jepang", "Sanyo", "Fujinkai", "Oh…Oh…Oh!", dan "Heiho"; serta 3 "Sesudah 17 Agustus 1945" yang memuat tiga cerpen "Kisah Sebuah Celana Pendek", "Surabaya", dan 'Jalan lain ke Roma".[1] Novel Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma memiliki kedudukan penting dalam khazanah sastra Indonesia. Hal itu dapat diamati dari tingginya apresiasi masyarakat terhadap buku tersebut. Salah satu cerpen yang dimuat dalam buku itu, adalah cerpen "Heiho" yang dimuat pula dalam buku antologi Cerita Pendek Indonesia susunan Setyagraha Hoerip, Jakarta Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1984. Cerpen "Kota Harmoni" dipilih menjadi bahan pembelajaran sastra oleh Kakilangit Nomor 11, September 1997 yang diulas oleh Agus R. Sarjono berjudul "Idrus Pelopor Pencemooh Indonesia Modern". Cerpen Idrus yang dimuat dalam Kakilangit yang berasal dari buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma itu kemudian dimuat kembali dalam buku Horison, Sastra Indonesia 2 Kitab Cerita Pendek Editor Taufik Ismail dkk., Jakarta Horison dan The Ford Foundation, 2002. Menurut Jassin dalam kata "Pendahuluan", menyatakan bahwa cerita pendek Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma menggambarkan adanya romantis idealisme dan realisme yang penuh epos kepahlawanan. Mula-mula cerita itu kelihatan romantik yang menawan hati, lalu pengarang mencari jalan lain menuju ke "Corat-Coret di Bawah Tanah" dengan kacamata realisme yang diwarnai epos kepahlawanan, tetapi tampak humoris dan akhirnya mengawinkan keduanya pada "Jalan lain ke Roma" yang menggambarkan kesederhanaan hidup". Jika ditinjau dari nilai estetika dan bobot kesusastraan, Jassin menilai bahwa Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma memiliki kualitas sastra dan berhasil menembus pasaran di tengah lautan terbitan pop sekarang dan dapat menjadi satu pulau persinggahan yang nyaman bagi pencinta sastra. Selain memberi kata "Pendahuluan", dalam buku tersebut, Jassin juga mengkritik Idrus dan karya-karyanya yang dimuat dalam kumpulan cerpen Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma dalam dua artikelnya, yaitu " Idrus Berteori' 1949 dan "Idrus Pengarang Surabaya" 1952 yang dimuat dalam Kesusatraan Indonesia Modern dalam Kritik dan esai II Jakarta Gunung Agung, 1967. SINOPSISAve Maria Sebuah keluarga duduk didepan teras rumah, mereka menanti-nanti kedatangan seorang pemuda, tiba-tiba adik Usup tertawa tergelak sambil menjulurkan tangan ke arah jalan, ternyata seseorang dengan baju jas yang robek-robek dibagian belakang tinggal hanya benang-benang saja, lagi terkulai lemas seperti ekor kuda. Sambil tertawa dia memberi hormat dialah Zulbahri yang dinanti-nanti akhirnya datang. Zulbahri menceritakan kisah romannya ketika menikah dengan Wartini, dia sudah 8 bulan menikah namun belum juga mendapatkan anak. ternyata ada pria lain yang dicintai oleh Wartini yaitu Syamsu, adik Zulbahri, Zulbahri mengetahui bahwa Wartini dan Syamsu begitu saling mencintai. Zulbahri menceraikan Wartini dan menjodohkan Wartini dengan Syamsu. Dan Zulbahri pergi ke medan perang untuk membela nusa dan Membalas Dendam Seorang pemuda bernama Ishak, dia seorang pengarang dan penerbit buku, dia pengarang dengan gaya roman, dan perempuan bernama Satilawati, dia adalah tunangan Ishak, Satilawati mempunyai watak yang keras kepala, hubungannya dengan Ishak tidak disetujui Suksoro, ayah Satilawati, Suksoro adalah pengarang kolot pada era zaman Belanda dan kritikus terkenal yang tajam, dia begitu ingin memisahkan hubungan Ishak dan Satilawati. Suksoro memanggil seorang perempuan tua yang sangat sakti dalam hal memisahkan suatu hubungan seseorang, dia adalah nenek Satilawati, namun Nenek Satilawati tidak menyetujui permintaan Suksoro, karena Satilawati begitu mencintai Ishak. ternyata dibalik kepergian Ishak, karena temannya sendiri yang mencelakainya, Kartili memberi obat gila kepada Ishak, agar Ishak meninggalkan Satilawati, dia adalah seorang dokter. Asmadiputera adalah teman Ishak dia adalah Master in de rechten, dia berusaha meyakinkan karangan roman Ishak adalah karangan pada era baru saat ini. Akhirnya Ishak yang sempat gila berhasil disembuhkan oleh perempuan tua, dan hubungan mereka disetujui oleh Suksoro, Kartili yang sempat membuat Ishak gila, akhirnya menjadi Harmoni Trem penuh sesak dengan orang-orang dan bau keringat ditambah bau terasi yang sangat tidak mengenakkan, datang seorang nona Indo-Belanda yang mengeluh dengan bau terasi dari seorang wanita Tionghoa. Wanita Tionghoa tersebut merasa tersinggung dan marah-marah kepada wanita Indo-Belanda. Didalam Trem penuh sesak orang-orang berdesakan dan hampir sulit menghirup udara segar, orang-orang berasa lega saat orang-orang turun, tetapi kembali berdesakan saat orang-orang naik lagi, ditambah seorang Nippon yang datang dengan gaya sok kuasa memerintah untuk memberi jalan, seorang anak muda merasa jengkel terhadap orang nippon tersebut, namun ketika didekati anak muda tersebut hanya diam. Konduktor meminta karcis saat tiba di Kota Harmoni, orang-orang banyak yang sudah turun, di Trem sudah banyak orang yang mendapat tempat duduk. Beberapa orang naik lewat jendela, orang-orang nippon ikut pula lewat jendela, orang Indonesia menegur orang Nippon yang lewat jendela, mereka adu mulut hingga akhirnya ada seorang Kenpetai yang memarahi Nippon tersebut, orang Indonesia tersebut merasa senang akan Baru Semua bahan-bahan pokok sangat mahal, orang-orang Indonesia hanya mendapat seperlima liter beras sehari, namun orang-orang Nippon mendapat jatah lebih banyak lima liter sehari, dijalanan orang-orang banyak yang kelaparan lalu mati, namun pemerintah tetap bungkam, media massa hanya memberitakan tentang perang dan perang, padahal mereka tahu dijalanan rakyat Indonesia sedang kelaparan, di Jawa orang-orang sengsara, mereka kelaparan lalu mati. Jawa Hokaido mengadakan rapat tentang penambahan pasokan beras tanpa melihat keadaan rakyat Indonesia. Orang-orang Jawa hanya sabar menerima dengan lapang Malam Zaman Jepang Orang-orang berbondong-bondong ke pasar raya jika bantuan Sendenbu, karena apapun yang bantuan Sendenbu selalu menarik, mereka berdesakan membeli karcis. Pasar malam ada tempat gelap yang sepertinya disiapkan untuk para pengunjung, dan ada tempat terang, di rumah makan terdengar bunyi musik, di ruangan barisan propoganda diperlihatkan ban kapal tempur, dan baju bagor, diruang main rolet orang-orang berjam-jam duduk, tak ada yang ribut, seperti Ghandi, ia main rolet hingga menjual semua pakainnya hingga ia setengah telanjang, namun pada akhirnya ia kalah. Beberapa hari kemudian ia gantung Duduk seorang tukang kacang goreng, Kadir namanya, ia sudah berjam-jam jualan namun keranjangnya masih penuh, ia hanya mendengar Radio umum, tentang pecah sebagai ratna, Pengangkatan Sanyo, ia memaki-maki Sanyo tanpa tahu arti kata Sanyo. Datang seorang tukang es lilin dan yang ingin membeli kacang, Kadir disangka Kumico oleh tukang es lilin tersebut, ia pun merasa sombong, Kadir masih memikirkan arti kata Sanyo. Datang seorang laki-laki yang akan membeli kacang dengan harga 3 sen, Kadir bertanya tentang arti Sanyo, laki-laki itu melempar kacang kepada Kadir dan pergi. Kadir masih memikirkan tentang Sanyo, lalu ia merasa Sanyo itu adalah tukang catut. Datang seorang laki-laki yang hendak membeli kacang, Kadir bertanya kepada laki-laki tersebut. "apakah Sanyo itu tukang catut?". Mendengar itu laki-laki itu marah dan membawa Kadir ke kantor Nyonya Sastra akan mengadakan rapat dikampung A, ia terlihat sok sibuk. Nyonya Sastra membuka rapat, ia berbicara sangat lama, membuat anggota yang datang merasa bosan, diantara para anggota ada yang pulang karena kesal dengan pembicaraan Nyonya Sastra. Namun pada akhirnya para anggota diminta uang seringgit untuk membuat kuwe-kuwe untuk perajurit Nippon, para anggota merasa marah karena mengapa Nyonya Sastra bicara panjang lebar namun pada akhirnya para anggota diminta Sukabumi terkenal dengan hawa dinginnya, namun orang-orang mengantre beli karcis setengah mati kepanasan. Kereta api berangkat dari Sukabumi menuju Jakarta, orang-orang di kelas dua dapat duduk dengan tenang, namun orang-orang di kelas tiga dan empat berdesak-desakan, kereta berhenti di sebuah stasiun kecil. Beberapa anak muda tak berpakaian masuk kereta, mereka Keibodan yang memeriksa orang-orang yang membawa beras. Orang-orang yang membawa beras dipukuli dan diambil berasnya, sebungkus beras tidak jadi diambil karena milik Agen Polisi, anak-anak muda tersebut pergi. Agen Polisi tersebut meminta beras kepada perempuan muda yang diselamatkan tadi agar berasnya aman hingga di Jakarta, namun sesampai di Jakarta beras tersebut dibawa lari oleh Agen Polisi, perempuan muda tersebut menangis hingga air matanya Kartono orang yang rajin bekerja dikantornya, ia tetap semangat meski gajinya kecil, belum sekali pun ia mangkir kerja namun penghargaan belum juga ia dapatkan. Ia pun mencalonkan diri menjadi Heiho. Opas pos memberinya sehelai surat bahwa ia lulus menjadi seorang Heiho. Teman-temannya memberinya selamat. Di asrama Heiho Kartono diberi pakaian Heiho, ia pulang dengan wajah gembira, Kartono menyampaikan bahwa ia menjadi Heiho kepada istrinya, dengan berat hati Miarti melepas Kartono untuk menjadi Sebuah Celana Pendek Pada saat hari Pearl Harbour diserang Jepang, Kusno merasa senang karena mendapat celana kepar 1001 dari sang ayah. Kusno buta akan politik, yang ia tahu hanya, setelah mendapat celana baru pekerjaan terbuka baginya, Kusno melamar pekerjaan dimana-mana, namun pada akhirnya ia menjadi seorang Opas pos yang hanya digaji 10 sen perbulan. Lama kelamaan celananya mulai rusak, dan ia berhenti bekerja karena gajinya terlalu kecil. Kusno hidup dalam kelaparan, ia berpikir mengapa selalu ada Orang-orang mabuk akan kemenangan, namun orang-orang Indo-Belanda berani memasang bendera merah putih biru di hotel Yamato. Orang-orang Indonesia tercengang, tiba-tiba seorang pemuda naik ke atastiang bendera dan dirobeknya kain biru, orang-orang bertepuk tangan , namun orang-orang Indo-Belanda marah dan menembaki orang-orang bak cowboy yang memegang belati. Di Jakarta teriakan-teriakan membelah dua jantung rakyat, mereka menganggap sekutu datang hanya untuk menganmbil tawanan-tawanan, sebelah lagi masih mencurigai di Jakarta membara, orang-orang harus menyerahkan senjatanya kepada sekutu, namun mereka tidak mau menyerahkan senjatanya kepada sekutu, akhirnya api kebakaran menjilat gedung-gedung dan jiwa bangsa Indonesia. Jalan-jalan di luar kota penuh dengan manusia, keanyakan perempuan, mereka beralan sempoyongan Oke, mau share nih sinopsis beberapa novel sastra yang pernah aku baca waktu aku duduk di bangku sekolah menengah atas, dan emang sengaja ngerangkum di buat sinopsisnya u/ nambahain nilai BAHASA INDONESIA. Awalnya, aku punya masalah sama nilai bahasa Indo yang selalu rata-rata kkm, dan pengen banget dapet nilai diatas 77 paling enggak 8 keatas lah ahahaa. Dan setelah perundingan panjang lebar serta sedikit ngerayu ibu guru bahasa Indo, akhirnya aku dan temen sebangku beta punya kesempatan buat bagusin nilai bahasa Indo yang pas"an itu, biar dikelas 3 entar nilainya gak terlalu keliatan ngepas aja. Bukan aku aja kok yang nilainya pas"an tapi ada banyak murid lainnya, tapi emang kita berdua yang kerajinan sama pengen bagusin nilai bahasa Indo. Pasti setuju kalo ngecek nilai di raport bagusan mana nilai BAHASA INDONESIA sama BAHASA INGGRIS??? pastinya nilai bahasa inggris, walaupun kalian juga bukan orang bule kan?. Tapi kenapa? apa penyebabnya Bahasa Indonesia nilainya selalu rendah, bahkan lo ngerasa seneng kalo dapet nilai Bahasa Indonesia paling bagus itu rata-rata kkm walaupun ngepas Dari semua mapel yang paling keliatan gampang tapi ternyata paling susah yaa ini nih, satu mapel ini BAHASA INDONESIA. Kalo lagi dijelasin dan diterangin guru itu keliatan gampang banget, nah pas ngerjain soal entah itu soal ulangan harian/UTS/UAS/UN horornya udah kayak soal MATEMATIKA. Dan paling males dari ngerjain soal Bahasa Indonesia adalah. waktu di bagiin soalnya aja udah keliatan lembarannya paling banyak. "MEMBACA" itu sebenernya kunci kalo mau menjadi penerus bangsa generasi muda yang pintar, cerdas, dan sukses. Walaupun udah banyak yang tau kalo membaca dapet nambah ilmu, tapi buktinya kebanyakan orang khususnya di negara kita tercinta ini, Orang-orangnya pada males membaca, tingkat kesadaran untuk membaca juga di Indonesia sangat rendah, beda dengan negara-negara di luaran sana yang udah maju. Maka dari itu, jangan cuman ngeluh kenapa Indonesia belum bisa menjadi negara maju? kalo pada dasarnya aja, pola pikir masyarakat Indonesia belum bisa mencerminkan menjadi masyarakat maju. Apa yang salah dari masyarakat Indonesia saat ini? gak ada yang salah, cuman setau aku kalo mau menjadikan nergara itu menjadi negra maju maka benerin dulu SDM-nya. Kalo kata dosen sosio-ekonomi gue, "buat apa punya sumber daya alam melimpah kalo sumber daya manusianya masih rendah, yang ada sumber daya alamnya bakalan terbengkalai, tidak dapat di olah secara maksimal". yawdah gak usah terlalu dipikirin di kesempatan kali ini kan gue cuman mau share sinopsis novel sastra lama yang berjudul Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma *di baca dulu sebelum langsung di copas ya ^^ GENERASI MUDA YANG CERDAS ADALAH GENERASI YANG GEMAR MEMBACA Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma Pengarang Idrus Judul cerita pertama adalah 'Ave Maria' dan judul cerita terakhir adalah 'Jalan Lain ke Roma' which explained the title of this book Cerita-cerita yang ada kebanyakan mengandung unsur ironi yang cukup kuat. Kejadian-kejadian tragis maupun menyedihkan yang tak bisa terhindarkan dalam situasi peperangan di mana sebagian orang adalah pejuang sungguhan dan sebagian lagi hanya mencari selamat Pada bagian pertama ialah Ave Maria, Zulbakhri yang mempunyai istri bernama Wartini, sudah delapan bulan mereka menikah tapi belum juga memiliki seorang anak. Walaupun begitu mereka berdua hidup bahagia sebelum kedatangan Syamsu. Dikatakan di surat itu bahwa Syamsu adik dari Zulbakhri akan dating ke Jakarta untuk menuntut ilmu disana. Akan tetapi Zulbakhri bimbang , karena dahalu Wartini dan Syamsu pernah berhubungan sebagai kekasih. Zulbakhri takut akan perasaan istrinya timbul kembali setelah Wartini dan Syamsu bertemu , apalagi mereka akan setiap hari bertemu dirumah. Akhirnya Zulbakhri membicarakan hal itu ke istrinya. Wartini berjanji tidak akan goyah hatinya bila bertemu Stamsu nanti. Tetapi setelah berbulan-bulan Syamsu tinggal disana, kejadian aneh pun terjadi juga, sesuatu yang ditakutkan Zulbakhri itu akhirnya kejadian juga. Waktu Wartinui dan Syamsu senang bermain musik bersama. Kedengaran dari dalam kamar Wartini sedang menangis, entah apa penyebabnya. Wartini dan Syamsu seperti membicarakan suatu hal. Sepertinya Zulbakhri ingin mengetahui apa penyebab istrinya menangis, lalu ia menghampirinya. Kejadian itu membuat suatu keputusan dalam diri Zulbakhri untuk meninggal istirnya itu bersama adiknya. Ya.. mungkin menurut Zulbakhri ia tak pantas mendapatkan Wartini, karena waktu itu ia seperti merampok hati Wartini dari sisi Syamsu. Kata Zulbakhri mereka berdua memang serasi, dan aku pun keluar rumah dan mengembara tak tentu arah. Diperjalannya ia bertemu dengan satu keluarga yang ramah menerimanya untuk sekedar berbincang-bincang. Dan pada suatu hari ia menetapkan hatinya untuk membela tanah air. Zulbakhri pun akhinya memilih untuk jadi barisan jibaku. Judul dari cerita kali ini adalah kejahatan membalas dendam. Diceritakan tokohnya yaitu Ishak seorang pengarang muda, Satilawati gadis tunangan dari Ishak, Kartili seorang dokterteman Ishak, Asmadiputera “meester in de rechten teman Ishak, Suksoro ayah dari Satilawati , pengarang kolot, Perempuan Tua adalah nenek dari Satilawati dukun. Suatu ketika Ishak mengajak Satilawati dan teman-temannya untuk menemuinya. Entah apa yang akan dibicarakan Ishak. Lalu Satilawati datang , perbicaraan antara Ishak dan Satilawati sangat mengaharukan. Ishak berencana untuk pergi yang jauh dari kota ini , berkelana tak tentu arah. Dan membuat Satilawati geram, kata Ishak engkau jangan menungguku karena aku tankan kembali ke sini. Satilawati pun tak menyangka akan keputusan Ishak yang lebih memilih meninggakannya disbanding menikahinya. Kata Satilawati “apa engkau sudah gila? Hanya gara-gara komentar dari saah satu pesaingmu kau ingin meninggalkanku, itu tidak masuk akal. Iya dikatakan dalam karangan Ishak bahwa Pak Orok seorang pengarang mengomentari isi karangannya yang membuat Ishak seperti penghianat rakyat. Satilawati mencoba nyadarkan Ishak untuk tidak menjalakan rencananya , tapi pikiran Ishak tidak sejalan lagi dengan Satilawati, malahan Ishak membenci Satilawati dan perlahan meninggalkan Satilawati berjalan lurus. Kecewanya hati Satilawati saat itu. Sepeninggal Ishak sifat asli Kartili semakin terungkap. Ternyata diam-diam Kartili menaruh hati kepada Satilawati , ia menjelek-jelekan Ishak di muka Satilawati. Tetapi hati Satilawati tak juga goyah , ia tetap mencintai IShak seorang. Di sisi lain ayah Satilawati tidak menyukai Ishak, pikirnya seorang pengarang seperti Ishak tidak mempunyai cukup uang untuk menafkahi anaknya. Alasan itulah yang membuat Pak Suksoro genjar untuk memisahkan mereka berdua. Dengan cara apapun untuk memisahkan anaknya dengan Ishak, dijemputlah adik Pak Suksoro dia adalah seorang dukun, ahli dalam menceraikan pasangan. Tetapi setelah dibicarakan pokok masalahnya perempuan tua itu tidak berniat untuk memisahkan cucunya degan pasangannya itu. Ia bersih keras tidak mau melakukannya , sampai-sampai ia dan Pak Suksoro bertengkar karenanya. Sedangkan Asmadiputera berniat untuk membersihkan nama baik temannya Ishak. Asmadiputera menemui Pak Orok dan ternyata nama Pak Orok itu adalah nama samara dari ayahnya Satilawati. Antara Pak Suksoro dan Asmadiputera terlibat perbincangan yang panas. Pak Suksoro yang mempertahankan pendapatnya, dan Asmadiputera yang tetap membela untuk membersihkan nama baik temannya. Tiada akhirnya perdebatan itu, dan tidak menemukan jalan keluarnya. Tapi Asmadiputera tidak menyerah juga. Perempuan tua itu pulang ke desa di Cianjur tapi alangkah terkejutnya waktu ia tahu didalam gubuk tuanya itu ada seorang pemuda yang sedang asyik menulis sebuah karangan. Pada esok harinya pemuda itu berbicara juga. Ishak keluar dari mulut perempuan itu tanpa sengaja engkau nak Ishak kan?. Dia melihat petani yang bekerja dengan tidak semangat , padahal seharusnya mereka para petani itu harus giat lagi dalam bercocok tanam. Mereka tidak mengetahui bahwa hasil panennya itu diberikan kepada pemerintah untuk member makan para pejuang kita dimedan perang, pemerintah bukan sengaja-ngaja mengambil hasil panen itu untuk dirinya sendiri . jadi para petani juga ikut andil daam memperjuangkan bangsa kita ini dengan hasil padinya. Para petani pun mendengar penejelasan dari Ishak , esok harinya petani-petani itu bertani dengan senang tanpa beban lagi sepertinya. Ishak pun senag juga hatinya melihat kejadian itu . dimulailah lembaran baru bagi Ishak. Pada akhirnya Ishak dan Satilawati di restui oleh Pak Suksoro. Asmadiputera berhasil membuat nama baik Ishak kembali. Karangan Ishak yang waktu itu ditulisnya selama mengembara hendak diterbitkan oleh Asmadiputera. Perempuan tua itu pun telah insaf dari dunia hitamnya, ia membakar ajibatnya. Dan nasib dari dokter Kartili , ia menjadi gila, gila yang sebenarnya. Kejahatan membalas dendam. Bagian kedua buku ini, “Corat-Coret di Bawah Tanah” cerita-cerita dalam bagian dua ini berisi corak baru yang disebut “kesederhanaan baru”. Cerpen “Kota-Harmoni mengetengahkan fragmen dalam sebuah trem. Suasan trem yang penuh sesak, bau keringat dan terasi, memberi gambaran realitas itu. Cerpen “Sanyo” dan “Fujinkai” menunjukkan keterasiangan rakyat Indonesia di negerinya sendiri. Kadir yang tak tahu istilah Sanyo mengira Sanyo sebagai tukang catut, akibatnya ia ditangkap karena dianggap menghina Dai Nipppon dan dituduh mata-mata. Para anggota Fujinkai dengan Amerika, seolah mereka hidup bukan di Indonesia. Dalam perjalanan kereta api antara Sukabumi-Jakarta, kematian seorang penumpang berkaki sebelah yang terjatuh dari atas kereta api di anggap peristiwa biasa. Cerpen “Heiho” mengisahkan seorang laki-laki yang menjadi anggota Heiho karena berharap bisa membela Tanah Air. Namun, oleh istrinya sendiri, ia malah dituding sebagai antek penjajah. Sungguh ironis kondisi lelaki lugu itu yang di akhir cerita, dikisahkan tewas dalam sebuah pertempuran. Dan sang istri, kawin lagi dengan lelaki lain. Setelah Jepang angkat kaki, ia tetap bersikap kritis. Yaitu pada bagian ketiga cerpen ini, “Sesudah 17 Agustus 1945”, pengarang banyak mengkritisi sikap rakyat Indonesia yang mengalami uforia selepas perang. Melalui “Kisah Celana Pendek” yaitu penagrang mencemooh sikap Kusno yang sengsara tapi hidup bangga dengan celana 1001 made in Italy-nya. Pada novelnya “Surabaya”, pengarang menunjukkan sikap skeptisnya, ia seolah tak peduli dengan gegap-gempita revolusi. Pada akhirnya, perang telah melahirkan tokoh absurd seperti Open dalam “Jalan Lain ke Roma”. Open yang mula-mula jadi guru di sekolah rakyat, setelah itu jadi mualim, lantas jadi pengarang, kemudian jadi tukang jahit dan akhirnya sukses.

sinopsis dari ave maria ke jalan lain ke roma